4 Pemain Sepak Bola yang Pernah Tersandung Tes Doping: Paul Pogba Bukan yang Pertama

oleh Hendry Wibowo diperbarui 13 Sep 2023, 10:30 WIB
Ilustrasi - Pemain Doping: Edgar Davids, Pep Guardiola, Jaap Stam, Frank De Boer (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Gelandang Juventus, Paul Pogba membuat berita, sayangnya lagi-lagi negatif. Bagaimana tidak, ia diskors setelah gagal dalam tes doping.

Pengadilan anti-doping nasional Italia (Nado) mengungkap Paul Pogba kembali menjalani tes dengan kadar testosteron yang tinggi setelah Juve menang 3-0 di Udinese pada 20 Agustus.

Advertisement

Pemain Prancis itu adalah pemain pengganti yang tidak digunakan pada pertandingan tersebut.

“Klub Sepak Bola Juventus mengumumkan bahwa hari ini, 11 September 2023, pesepakbola Paul Labile Pogba menerima perintah skorsing pencegahan dari Pengadilan Anti-Doping Nasional menyusul hasil tes yang dilakukan pada 20 Agustus 2023," demikian pernyataan Juventus.

“Klub berhak mempertimbangkan langkah prosedur selanjutnya.”

Testosteron merupakan hormon yang meningkatkan daya tahan atlet. Jika bersalah, mantan gelandang Manchester United itu terancam larangan bermain selama 2-4 tahun. Dia punya waktu tiga hari untuk membuat analisis tandingan atas hasil Nado.

Jika melihat ke belakang, sosok Paul Pogba bukan pemain sepak bola pertama yang harus terlibat masalah doping. Setidaknya ada empat kasus lain yang sempat menyita perhatian publik. 

2 dari 5 halaman

1. Edgar Davids

Edgar Davids saat hadir sebagai bintang tamu di acara Juventus Village di Jakarta hari Jumat (27/01/2023). (Ikhwan Yanuar Harun/Bola.com)

Edgar Davids dinyatakan positif menggunakan steroid nandrolone saat berseragam Juventus pada musim 2000/2001.

Tepatnya pada 4 Maret 2001 usai menang 2-0 atas Udinese di Liga Italia. Awalnya ia dijatuhi hukuman 16 bulan, akhirnya menjadi 4 bulan usai melakukan banding.

3 dari 5 halaman

2. Frank de Boer

Bek Barcelona, Frank de Boer (tengah) berusaha merebut bola dari penguasaan striker AS Roma, Vincenzo Montella pada laga Liga Champions 2001/2002 di Olympic Stadium, Roma (26/2/2002). Hingga pensiun pada Juli 2005, Frank de Boer total bermain dalam 81 laga di Liga Champions bersama Ajax, Barcelona dan Galatasaray dengan torehan 7 gol dan 5 assist. Satu trofi berhasil diraihnya bersama Ajax Amsterdam pada musim 1994/1995. (AFP/Gabriel Bouys)

Frank de Boer dinyatakan positif menggunakan steroid nandrolone saat berseragam Barcelona pada 2000/2001.

Tepatnya pada 8 Maret 2001 usai menang 2-1 atas Celta Vigo dalam leg pertama perempatfinal Piala UEFA. Awalnya dijatuhi hukuman 1 tahun, akhirnya menjadi 10 bulan. 

4 dari 5 halaman

3. Jaap Stam

Jaap Stam (kiri). (Foto: AFP/Gabriel Bouys)

Jaap Stam dinyatakan positif menggunakan steroid nandrolone saat membela Lazio pada musim 2001/2002. Tepatnya pada 13 Oktober 2001 usai kemenangan 2-0 atas Atalanta di Liga Italia. 

Akibatnya, Jaksa Anti-Doping Italia menuntut hukuman 10 bulan untuk sang pemain. Setelah proses pengadilan, hukuman larangan tanding berkurang menjadi lima bulan.

5 dari 5 halaman

4. Pep Guardiola

Pep Guardiola pernah mendapatkan empat bulan larangan bermain ketika kedapatan menggunakan Nandrolone ketika membela Brescia. Namun, tuduhan itu dibatalkan dan namanya dibersihkan kembali oleh Komite Olimpiade Nasional Italia pada 2009. (Foto: AFP/Sven Nackstrand)

Pep Guardiola dinyatakan positif menggunakan steroid nandrolone saat berseragam Brescia pada musim 2001/2002. Tepatnya pada 4 November 2001 usai kalah 0-5 dari Lazio di Liga Italia.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, zat terlarang itu bukan sengaja digunakan Guardiola. Namun, zat itu masuk melalui suplemen yang dikonsumsi Guardiola.

Meski demikian, Guardiola tetap menjalani hukuman larangan bermain selama empat bulan.

Berita Terkait