Bola.com, Jakarta - Kekalahan memalukan 1-4 dari Jepang pada partai uji coba hari Minggu (10/09/2023) dini hari WIB membuahkan keputusan pemecatan Hansi Flick dari kursi kepelatihan Timnas Jerman.
Kabar di atas turut dikabarkan oleh jurnalis Fabrizio Romano. "Hansi Flick telah dipecat dan tidak lagi menjadi pelatih kepala Jerman," ujar Romano.
Bukan cuma itu, dua asisten Hansi Flick, Marcus Sorg dan Danny Rohl, juga telah dipecat dari jabatannya di Timnas Jerman.
Kini Federasi Jerman akan mendiskusikan tentang pelatih baru secara internal. Der Panzer tentu harus bergerak cepat mengingat mereka akan menjadi tuan rumah Euro 2024 kurang lebih sembilan bulan lagi.
Untuk sementara Rudi Voller akan berada di bangku cadangan saat Jerman melawan Perancis sebagai pelatih sementara.
Lantas apa biang kerok kegagalan Timnas Jerman era Flick? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
1. Pemain Sudah Tidak Percaya Flick
Kegagalan lolos dari fase grup Piala Dunia 2022 Qatar merupakan dosa besar buat negara sebesar Timnas Jerman.
Namun kenapa kala itu Hansi Flick justru dianggap sebagai sosok tepat untuk menangani Jerman sebagai tuan rumah Euro 2024?
Seharusnya Federasi Sepak Bola Jerman langsung memecat Flick usai kegagalan di Qatar dan menata ulang kekuatan menuju Euro 2024.
Kini semua sudah terlambat. Siapapun pelatih utama Timnas Jerman nanti, harus diburu waktu karena Euro 2024 sudah sangat dekat.
2. Salah Strategi
Saat Jerman kalah 1-4 dari Jepang, terbukti Flick telah melakukan beberapa kesalahan pada strategi.
Salah satunya keputusan memainkan Nico Schlotterbeck sebagai bek kiri. Dia tampak kewalahan menjaga pemain lincah milik Jepang.
Lalu instruksi agar Joshua Kimmich turut membantu lini tengah saat fase menyerang turut membuat sang pemain kehabisan energi dalam fase bertahan.
3. Mana Mental Juaramu?
Sebagai juara Piala Dunia empat kali plus Piala Eropa tiga kali, Timnas Jerman selalu dianggap sebagai negara dengan mental juara.
Namun mental juara ini tidak terlihat di tim yang sekarang, kegagalan pada Piala Dunia 2022 adalah buktinya.
Pemain senior seperti Ilkay Gundogan atau Thomas Muller tampaknya memikul beban terlalu berat untuk menularkan mental juara kepada pemain muda.
Baca Juga
Koreografi Berkelas La Grande dan Ultras Garuda dalam Laga Timnas Indonesia Vs Jepang di SUGBK, Ada Lirik Lagu Bernadya
Foto: Aksi Berkelas Suporter Timnas Jerman, Penghormatan untuk Para Legenda
Momen Menarik saat Jerman Bungkam Belanda di UEFA Nations League: Jamie Leweling Cetak Gol Debut, Penghormatan untuk 4 Legenda