Bola.com, Jakarta - Liga Inggris 2023/2024 sudah berlangsung empat pekan. Manchester City masih berjaya di puncak klasemen sementara dengan torehan 12 poin hasil dari empat laga.
Pencapaian gemilang rival sekota Manchester United tersebut kian menegaskan kans pasukan Pep Guardiola. Yup, mereka bisa saja kembali menjadi yang terhebat di Premier League.
Pada beberapa tahun terakhir, Manchester City berkembang menjadi satu di antara tim yang sangat disegani di Inggris dan zona Eropa. Musim lalu misalnya, Manchester Biru sukses mengangkat tiga trofi sekaligus, yakni Liga Inggris, Piala FA, serta Liga Champions.
Pada perjalanan panjang, Manchester City memiliki banyak pemain top dari belahan penjuru dunia. Ada yang sukses dan kemudian menjadi legenda, namun tak sedikit pula yang gagal.
Menariknya, dari sekian pemain lawas tadi, beberapa di antaranya masih eksis sampai sekarang. Artinya, mereka masih bermain alias belum pensiun dari klubnya masing-masing, meski usia terus menanjak.
Bikin penasaran kan?, simak aja yuk di bawah ini :
Vladimir Weiss
Dikenal karena kecepatan dan tipu dayanya dari sayap, Weiss diperkirakan akan melakukan transisi dari tim muda di Manchester City ke tim utama. Namun pemain internasional Slovakia itu hanya sekali tampil untuk Manchester City.
Ia menghabiskan masa pinjaman di Bolton, Rangers, dan Espanyol sebelum hengkang selamanya pada 2012. Dia berhasil bermain 66 kali untuk negaranya, tetapi karier klub Weiss tidak pernah berjalan sesuai harapan.
Dia kembali ke negara asalnya dan bermain untuk Slovan Bratislava. Awet juga ya.
Claudio Bravo
Anda mungkin ingat? Bravo bermain di bawah mistar gawang Manchester City. Kala itu, banyak orang mempertanyakan ke Pep Guardiola ketika menggeser posisi Joe Hart pada 2016.
Namun, meski Bravo dengan cepat digantikan Ederson, ia memiliki banyak momen di Inggris. Banyak penggemar Manchester City akan mengingat aksi heroiknya dalam menyelamatkan penalti saat Manchester City meraih kejayaan Piala Liga pada musim 2017-18.
Kini berusia 39 tahun, Bravo bermain untuk Real Betis dan mencatatkan 21 penampilan mengesankan musim lalu. Lincah sekali ya.
Wilfried Bony
Satu di antara kegagalan terbesar konsorsium Timur Tengah di Manchester City adalah Bony. Ia tidak pernah mampu meniru performa ketika membela di Swansea City, yang membuat City membayar 28 juta pounds.
Setelah hanya mencetak 10 gol dalam 48 penampilan, mantan pemain internasional Pantai Gading itu dipinjamkan ke Stoke City. Setelah itu, Manchester City mengizinkannya kembali ke Swansea secara permanen.
Berusia 34 tahun, Bony pernah bermain di Arab Saudi dan Belanda. Dia pindah ke Bolivia tahun ini dan bergabung dengan tim Always Ready di divisi teratas negara tersebut.
John Guidetti
Guidetti berada di Manchester City selama tujuh tahun. Namun, hanya tampil satu kali untuk tim utama. Dia memberikan asis untuk gol penentu kemenangan melawan West Brom pada 2010.
Sebaliknya, pencetak gol produktif di level muda ini dipinjamkan ke beberapa klub termasuk Burnley, Feyenoord, Stoke, dan Celtic. Dia mengukir karier yang bagus saat berkostum Celta Vigo dan Hanover.
Sekarang, ia kembali ke negara asalnya, Swedia, bersama AIK.
Valeri Bojinov
Ketika Bojinov bergabung dengan Manchester City pada 2007, ada banyak pertanyaan. Semua itu terjawab, karena Bojinov datang atas permintaan Dr Thaksin Shiniwatra dan Sven-Goran Eriksson.
Itu adalah kalimat yang sangat nyata untuk dibaca 16 tahun kemudian. Manajemen Manchester City menyebut, Bojinov adalah pemain muda yang menarik dan merupakan tambahan kekuatan bagi skuad.
Bojinov sangat menarik. Namun cedera menghalanginya untuk membuktikan kemampuannya di Inggris. Dia pindah ke Parma pada tahun 2009 dan sejak itu bermain untuk 13 klub lainnya di Italia, Portugal, Tiongkok, Swiss, dan negara asalnya Bulgaria.
Saat ini, ia sedang berada di klub ke-14, yakni Vitosha Bistritsa. Di klub ini, Bojinov bertindak sebagai pemain-pelatih di tim kasta ketiga sepak bola Bulgaria.
Sumber : Planetfootbal
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut