Bola.com, Jakarta - FIFA telah resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 pada 10 November-2 Desember 2023 untuk menggantikan Peru.
Pergelaran Piala Dunia U-17 sering melahirkan bintang sepak bola yang berkarier di Eropa? Neymar Jr, misalnya, yang lulusan edisi 2009 di Nigeria.
Neymar membela Timnas Brasil U-17 di Piala Dunia U-17 2009. Namun, penyerang yang saat ini bermain untuk PSG di Liga Prancis itu tidak dapat berbuat banyak.
Neymar hanya bisa mencetak satu gol dari tiga penampilan di Piala Dunia U-17 2009. Brasil U-17 pun tersingkir di babak penyisihan setelah menempati peringkat ketiga Grup B.
Undian Piala Dunia U-17 2023 akan digelar di markas FIFA, Zurich, Swiss, Jumat (15/9/2023) malam WIB. Mantan pesepak bola Ghana, Stephen Appiah dan kiper Brasil Julio Cesar dijadwalkan menjadi pengundi fase grup Piala Dunia U-17 2023.
Dua nama tersebut juga merupakan alumnus Piala Dunia U-17. Yuk simak siapa lagi jebolan pesta sepak bola dunia antarnegara dari kelompok usia 17 tahun berikut ini.
Stephen Appiah
Appiah punya memori manis saat membawa timnas Ghana mengangkat trofi Piala Dunia U-17 1995. Bernama lengkap Stephen Leroy Appiah, mantan pesepak bola ini lahir di Ghana pada 24 Desember 1980.
Stephen Appiah berposisi sebagai gelandang yang menjadi bagian penting dari tim nasional Ghana untuk mewakili negaranya di berbagai kompetisi sepak bola, baik level junior maupun senior.
Salah satu momen puncak dalam kariernya adalah ketika menjadi kapten Ghana pada Piala Dunia 2006 dan menjadi bagian dari skuad Ghana saat Piala Dunia 2010. Sementara di level klub, Appiah pernah menjadi bagian dari klub legendaris Italia, Udinese, Parma, dan Juventus.
Julio Cesar
Julio Cesar punya kisah tersendiri di Piala Dunia U-17. Dia menjadi bagian dari kesuksesan Brasil kala menjadi runner up di Piala Dunia U-17 pada 1995 lalu.
Pria bernama asli Julio Cesar Soares de Espindola lahir di Duque de Caxias, Brasil pada 3 September 1979. Pemain setinggi 186 cm ini memulai karier sepak bolanya dengan bermain di tim lokal Brasil, Flamengo.
Cesar memperkuat Flamengo selama enam musim sebelum pada Januari 2005 direkrut oleh Inter Milan. Bersama Inter Milan, Cesar berhasil meraih treble winners di musim 2009/10, dengan memenangkan Liga Champions, Piala Dunia Klub, dan Serie A.
Sayangnya, karier Cesar di level tim nasional tak terlalu mentereng. Sempat debut pada Copa America 2004, Cesar kesulitan buat menembus skuad Brasil.
Pada Piala Konfederasi 2005 dan Copa America 2007, Cesar bahkan tak dipanggil. Ada peluang buatnya jadi kiper utama Brasil usai Dida pensiun. Tapi, harapan itu tak kunjung jadi kenyataan.
Sebab, dia masih kalah saing dengan Doni, Gomes, dan Helton. Cesar baru bisa merebut tempat di tim utama Brasil pada medio 2007. Gelar yang diraihnya bersama Brasil juga cuma sebatas Piala Konfederasi di 2009 dan 2013.
Toni Kroos
Sebelum sukses di level senior, Toni Kroos pernah beraksi di Piala Dunia U-17 2007 Korea Selatan bersama Timnas Jerman U-17. Gelandang Real Madrid itu menunjukkan permainan yang yahud.
Kroos mengantar Jerman U-17 menempati peringkat ketiga Piala Dunia U-17 2007. Pesepak bola berusia 33 tahun itu juga didapuk sebagai pemain terbaik turnamen.
Penghargaan itu datang berkat pencapaian Toni Kroos sepanjang Piala Dunia U-17 2007. Eks gelandang Bayern Munchen ini mampu membukukan lima gol dan satu assist dari enam pertandingan.
Cesc Fabregas
Bakat Cesc Fabregas sudah menonjol sejak Piala Dunia U-17 2003 di Finlandia. Membela Timnas Spanyol U-17, ia didaulat sebagai pemain terbaik turnamen dan top scorer bersama.
Fabregas membawa Spanyol U-17 sebagai runner-up Piala Dunia U-17 2003. Dia mencetak lima gol bareng pemain Timnas Kolombia U-17, Carlos Hidalgo dan pesepak bola Timnas Portugal U-17, Manuel Curto.
Lulus dari Piala Dunia U-17 2003, Fabregas menjadi bintang di Eropa. Pemain yang sekarang bermain di Como 1907 di Italia itu sudah memenangkan Piala Dunia 2010, Euro 2008 dan 2012, Premier League, hingga La Liga.
Victor Osimhen
Victor Osimhen memang sudah gacor sejak usia muda. Penyerang Napoli itu menjadi pemain tersubur di Piala Dunia U-17 2015 di Chile. Dia mencatatkan sepuluh gol.
Ketajaman Osimhen sepanjang turnamen berbuah hasil. Dia mampu mengantar Timnas Nigeria U-17 menjadi juara Piala Dunia U-17 2015 setelah mengalahkan Timnas Mali U-17.
Nama Osimhen makin melambung sejak bergabung dengan Napoli dengan transfer mahal dari Lille. Striker berusia 24 tahun itu berhasil menjadi top scorer Serie A musim lalu dengan 26 gol.
Phil Foden
Phil Foden menjadi bintang Inggris ketika menjadi juara Piala Dunia U-17 2017. Saat itu, Foden menjadi motor utama serangan tim racikan Steve Coper.
Phil Foden mencetak tiga gol dan satu assist dari tujuh laga yang dimainkan. Pada akhir kompetisi, selain membawa Inggris meraih gelar juara, Phil Foden juga menjadi pemain terbaik Piala Dunia U-17 2017.
Selanjutnya, Foden promosi ke tim utama Man City. Musim 2017/2018 menjadi momen penting bagi karier Foden yang baru saja membawa City meraih gelar juara Liga Champions.
Jadon Sancho
Sama seperti Foden, Sancho juga bagian dari skuad Inggris yang menjadi juara Piala Dunia U-17 2017. Ketika itu, Sancho punya catatan yang mengesankan. Sancho bikin tiga gol dan dua assist dari tiga laga yang dimainkan.
Performa apik di Piala Dunia U-17 lantas membuat Sancho diboyong Dortmund dari Man City. Dortmund harus membayar 8,7 juta Euro. Harga itu naik signifikan ketika Dortmund menjualnya ke Manchester United pada 2021.
Dortmund mendapatkan 85 juta Euro hasil menjual Sancho ke United.
Sumber: Berbagai sumber
Baca Juga
3 Kejutan Terbesar di Matchday 4 Liga Champions Pekan Ini: 3 Klub Premier League Boncos! Tren Tim Tamu Menang
4 Pemain yang Awalnya Dianggap Titisan Lionel Messi tapi Gagal Total: Kalah Bersaing, Dihantui Cedera, hingga Pensiun Dini
4 Transfer yang Seharusnya Bikin Heboh Dunia tapi Gagal Terealisasi: Ada Momen Steven Gerrard Nyaris Gabung Chelsea