Bola.com, Surabaya - Manajemen Persebaya Surabaya dibuat pusing dengan surat rekomendasi dari Kementerian PUPR. Surat itu meminta semua venue Piala Dunia U-17 2023 dikosongkan, termasuk Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Masalahnya, Persebaya masih akan menjamu Arema FC dalam pekan ke-13 BRI Liga 1 2023/2024. Duel bertajuk Derbi Jatim itu seharusnya digelar di Stadion GBT, Sabtu (23/9/2023).
Pengosongan stadion disebut perlu dilakukan untuk melakukan renovasi. Manajemen Persebaya merasa itu alasan yang dibuat-buat. Sebab, Piala Dunia U-17 2023 masih akan dimulai pada 10 November 2023.
Suporter Bonek secara kompak memberi ancaman terkait situasi yang dialami oleh klub kebanggaan mereka itu. Melalui berbagai akun media sosial, Bonek semua tribune mengirim pesan mengambil sikap tegas.
Tak Segan Melawan
Satu di antaranya datang dari Green Nord atau Bonek tribune utara. Mereka menyatakan tidak segan memberi perlawanan jika Persebaya Surabaya terusir dari Surabaya seperti yang diunggah di akun instagram.
Isi surat dari Kementerian PUPR juga dinilai kurang jelas, sebab tidak diberitahukan kapan pelaksanaan renovasi. Selain itu, mereka juga mempertanyakan alasan pengosongan per 15 September 2023.
“Kami akan melawan jika di tanggal 23 September Persebaya tidak bisa bermain di Gelora Bung Tomo Surabaya. GBT adalah rumahnya Persebaya dan Bonek. Tidak ada alasan apapun untuk mengusir Persebaya dari rumahnya,” tulis akun instagram Green Nord.
Persis Masih Bisa Gunakan Manahan
Di sisi lain, Persis Solo masih bisa menjadi tuan rumah saat menghadapi PSIS Semarang, Sabtu (16/9/2023). Padahal, Persis menggunakan Stadion Manahan, Solo, yang juga jadi venue Piala Dunia U-17 2023.
Selain Stadion GBT dan Manahan, ada pula Stadion Si Jalak Harupat (Bandung, dan Jakarta International Stadium (Jakarta), yang akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Jauh sebelumnya, Manajemen Persebaya dan suporter Bonek mengadakan pertemuan dengan pihak kepolisian di Surabaya, Rabu (6/9/2023) siang, untuk membahas laga ini.
Pihak Bonek diwakili oleh empat koordinator tribune, yakni Husin Ghozali (Green Nord), Sinyo Devara (Tribun Kidul), Hasan Tiro (Tribun Timur), dan Erik Wicaksono (Gate 21). Mereka memutuskan untuk bersilaturahmi dengan pihak kepolisian, bersama Dirintel Polda Jatim, Dekananta dan Kasat Intel Polrestabes Surabaya, Eddy Hartono.
Persebaya Dijegal?
Saat itu, sudah muncul kabar bahwa Persebaya kemungkinan tak bisa menjamu Arema di Surabaya. Hal itu menimbulkan pertanyaan mengingat Bajul Ijo tidak sedang mendapat hukuman atau sanksi partai usiran.
Insiden Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu memang masih menyisakan trauma bagi pecinta sepak bola. Kini, muncul alasan untuk “menjegal” Persebaya dengan menggunakan Piala Dunia U-17 2023 agar Derbi Jatim tidak digelar di Stadion GBT.
“Persebaya ini tidak sedang terkena sanksi. Stadion GBT juga tidak dipakai. Jadi, tidak ada halangan bahwa Persebaya bisa menjamu Arema di Surabaya. Kami ingin pertandingan ini tetap di kota kami,” kata Husin Ghozali, koordinator Green Nord.
Sudah Tidak Ada Lagi Ujaran Kebencian
Rivalitas Bonek dengan Aremania memang masih terus menjadi sorotan. Padahal, Bonek sendiri sudah gencar melakukan kampanye secara terbuka di media sosial untuk mengurangi potensi gesekan dengan Aremania.
Yang jadi catatan adalah tidak ada lagi rasialisme dan ujaran kebencian yang sifatnya provokatif dalam bentuk apapun baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Pihak kepolisian juga telah berkomitmen untuk menindak tegas mereka yang provokatif.
“Bonek sudah naik kelas. Tidak perlu ada komentar atau seruan provokatif. Jangan lagi ada ujaran kebencian. Kami yakin Bonek bisa melakukan itu demi sepak bola Indonesia yang lebih baik,” imbuh Husin Ghozali.
Bonek sendiri selama ini banyak menunjukkan perubahan ke arah positif, termasuk menjalin relasi dengan Aremania. Setelah meletusnya Tragedi Kanjuruhan, Bonek mendatangi Aremania di Kepanjen, Malang, dan mendapat sambutan hangat.
Di Surabaya, Bonek juga sempat menggelar doa bersama untuk korban Aremania. Sejauh ini, suporter dengan warna kebesaran hijau itu juga terus menyebar pesan positif agar Derbi Jatim tidak menyulut perseteruan dua kelompok suporter lagi.
Baca Juga