Bola.com, Jakarta - Jakarta Internasional Stadium (JIS) awalnya ditetapkan sebagai lokasi laga pembukaan Piala Dunia U-17 2023. Namun, laga pembukaan itu kemudian dipindahkan ke Surabaya, tepatnya di Stadion Gelora Bung Tomo.
Menpora RI, Dito Ariotedjo menyebut pemindahan itu tidak dilakukan secara tiba-tiba. Ia menyebut sebelumnya sudah mendapatkan laporan dari ketua umum PSSI, Erick Thohir mengenai pemindahan venue laga pembuka Piala Dunia U-17 2023 itu.
"Tidak tiba-tiba, saya mendapatkan laporan dari ketum PSSI, sepeti yang disampaikan sebelumnya," ujar Dito ketiak ditemui usai menghadiri acara pengukuhan Tim Indonesia yang akan berlaga di Asian Games 2022 di Auditorium Kemnterian PUPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Dito Ariotedjo kemudian menjelaskan Piala Dunia U-17 memang berbeda dengan U-20 atau senior. Ajang itu membutuhkan pendekatan yang berbeda.
"Sejatinya Piala Dunia U-17 itu berbeda dengan Piala Dunia senior ya bahkan U-20, jadi sebenarnya dalam rangkaian Piala Dunia U-17 itu tidak ada jadwal khusus untuk opening ceremony jadi adanya game pertama, berdasarkan jadwal game pertama itu 10 November ada di Solo dan Surabaya," jelasnya.
Acara Singkat
Meski Piala Dunia U-17 tidak memiliki kebiasaan melakukan opening ceremony, akan ada acara serupa secara singkat di Surabaya pada laag pembuka nanti. Acara itu dipastikan akan berlangsung secara sederhana.
Sementara itu untuk laga final Piala Dunia U-17 2023, lokasinya tidak berubah. Stadion Manahan, Solo akan tetap menjadi arena final turnamen usia muda itu.
"Nah yang ditentukan di Piala Dunia U-17 itu hanya lokasi final, yaitu di Solo. Jadi, dari pihak PSSI dan FIFA memutuskan ada sedikit upacara singkat yang akan dilakukan di Gelora Bung Tomo," tandasnya.
Batal
Dito Ariotedjo kemudian mengungkapkan ketua umum PSSI, Erick Thohir sempat memiliki ide menarik. Erick disebut sempat berkeinginan menggelar upacara pembukaan Piala Dunia U-17 2023.
Pada upacara pembukaan itu seluruh kontestan dikumpulkan di Surabaya. Namun, ide dari Erik Thohir disebut tak disetujui oleh FIFA.
"Jadi tadinya pak Ketum PSSI sempet mengajukan adanya sesi khusus opening ceremony yang mengumpulkan seluruh kontingen negara. Tapi akhirnya FIFA tetap meminta dijalankan seperti biasa jadi tidak ada hari khusus opening ceremony," jelas Dito.