Bola.com, Jakarta - Pertandingan Derbi Jawa Timur pada pekan ke-13 BRI Liga 1 2023/2024 antara Persebaya Surabaya kontra Arema FC tak hanya menyajikan rivalitas dari kedua tim. Akan ada rivalitas antara anak dan ayah pada pertandingan tersebut.
Hubungan ayah dan anak yang sama-sama berkecimpung dalam dunia sepak bola sudah biasa. Namun, bagaimana jika sang ayah yang sudah menjadi pelatih harus menghadapi putranya yang memperkuat tim lawan?
Hal itulah kira-kira gambaran Fernando Valente dan Ze Valente saat Arema FC bertandang ke markas Persebaya Surabaya pada pekan ke-13 BRI Liga 1 2023/2024, Sabtu (23/9/2023).
Pertandingan yang mempertemukan Persebaya Surabaya dan Arema FC selalu menarik. Rivalitas yang tinggi antara dua klub Jawa Timur itu selalu dibumbui perseteruan antara kelompok suporter dari kedua belah pihak.
Meski kerap menjadi bumbu yang membuat pertandingan jadi menarik, ada harapan agar kedua kelompok suporter, baik Bonek maupun Aremania, bisa benar-benar menikmati pertandingan di stadion yang sama sembari memberikan dukungan besar kepada klub kesayangannya masing-masing tanpa harus ada kericuhan.
Kini jelang pertemuan pertama antara Persebaya Surabaya dan Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024, ada sebuah bumbu yang akan membuat laga makin menarik.
Persebaya tentu akan mengandalkan Ze Valente di lini tengah dan serangan tim, sementara Arema FC akan berharap bisa mengandalkan strategi dan taktik ayahnya, Fernando Valente, untuk menghentikan pergerakan putranya sekaligus Bajul Ijo.
Seperti tertulis di atas, meski banyak ayah dan putra di dunia sepak bola, terbilang cukup jarang terjadi ketika ayah dan anak bertemu di satu lapangan yang sama dengan membela panji yang berbeda.
Bagi penggemar seri komik sepak bola asal Jepang, duel antara Ze Valente dengan Fernando Valente ini mengingatkan tentang Kazuhiro Hiramatsu dari SMA Kakegawa dan ayahnya, Osamu Hiramatsu, yang merupakan pelatih SMA Fujita Higashi yang merupakan rival bebuyutan di seri komik Shoot Hot Challenge!
Mirip Rivalitas Ayah dan Anak di Komik Jepang
Bagi penggemar serial komik sepak bola Jepang, terutama Shoot! mungkin akan terngiang bagaimana persaingan antara Kazuhiro Hiramatsu, sang anak, dengan ayahnya yang merupakan pelatih dari tim rival.
Kazuhiro merupakan seorang pemain sayap, memiliki skill individu yang hebat, teknik andalan triple heel shoot, dan merupakan pemain yang memiliki umpan akurat untuk sang sahabat yang juga striker utama, Toshihiko Tanaka.
Dalam serial awal, Kazuhiro digambarkan sebagai anak yang harus rajin belajar oleh sang ayah, Osamu Hiramatsu, yang berprofesi sebagai seorang dokter.
Dari sang ibu, Kazuhiro mengetahui bahwa sang ayah adalah seorang pesepak bola hebat di masa mudanya, dan darah genius sebagai pesepak bola menurun kepada sang anak.
Kazuhiro Hiramatsu merupakan pemain sayap tim sepak bola SMA Kakegawa. Diceritakan Kakegawa harus menghadapi tim kuat dari SMA Fujita Higashi di kompetisi regional. Fujita Higashi adalah tim yang diperkuat oleh sang ayah pada saat masih SMA.
Ketika serial tersebut memasuki edisi Shoot! Hot Challenge, secara mengejutkan ayah dari Kazuhiro kembali ke lapangan sepak bola dan menjadi pelatih dari tim Fujita Higashi yang merupakan almamaternya.
Drama sepak bola, mulai dari persiapan taktik dan cara mengantisipasinya diceritakan hingga keduanya bertemu di pertandingan final daerah. Pada akhirnya, tentu Kazuhiro menjadi pemenang bersama Kakegawa.
Namun, duel strategi dengan sang ayah yang berdiri di pinggir lapangan membuat cerita sepak bola SMA di Jepang ini menjadi begitu menarik.
Memperlihatkan bagaimana sang ayah ingin memberikan rintangan besar bagi sang anak yang juga bertekad kuat untuk mengalahkan strategi-strategi yang dimiliki sang ayah.
Anak Cetak Hattrick ke Gawang Tim Asuhan Ayahnya di Kualifikasi Liga Champions
Lalu sebelum duel pertama antara Ze Valente dan Fernando Valente tersaji di Stadion Gelora Bung Tomo pada akhir pekan ini, apakah ada duel yang telah mempertemukan sang ayah dan anak di lapangan hijau dengan dua tim yang berhadapan?
Dari penelusuran Bola.com, tak banyak pesepak bola yang mendapatkan kesempatan untuk menghadapi tim yang ditangani oleh ayahnya. Namun, bukan tidak ada ya.
Terbaru ada Orri Oskarsson, pemain Copenhagen yang mencetak hattrick ke gawang Breidablik, sebuah tim asal Islandia yang ditangani oleh ayahnya, Oskar Hrafn Porvaldsson, di putaran kedua kualifikasi Liga Champions 2023/2024, pada Agustus 2023.
Dalam pertemuan ini, sang anak jelas menjadi pemenang dengan mencetak hattrick dalam kemenangan 6-3 atas tim yang ditangani ayahnya sendiri.
Sisi lain yang menarik adalah, Oskar Hrafn Porvaldsson merupakan pelatih pertama sang putra, Orri, ketika menjalani debut sebagai pesepak bola profesional di klub Islandia, Grotta.
Ketika Sang Ayah Jadi Pemenang di MLS
Kemudian juga ada ayah dan anak yang berhadapan di lapangan hijau di kompetisi sepak bola Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS). Duel itu melibatkan Michael Bradley dan ayahnya, Bob Bradley.
Michael Bradley merupakan gelandang Timnas Amerika Serikat dari 2006 hingga 2019. Saat ini ia masih berkarier di MLS bersama Toronto FC.
Pada 2018 dan 2019, Michael mendapatkan kesempatan untuk berhadapan dengan sang ayah, Bob Bradley yang menjadi pelatih Los Angeles FC.
Pada pertemuan pertama yang terjadi pada 2 September 2018, sang ayah menjadi pemenang. Los Angeles FC menang 4-2 atas Toronto FC yang memainkan Michael Bradley sebagai kapten di lini tengah.
Sementara pada pertemuan yang kedua pada 22 September 2019, kedua tim bermain imbang 1-1.
Duel Niko dan Zlatko Kranjcar di Liga Kroasia
Zlatko Kranjcar adalah mantan pelatih timnas Kroasia yang tutup usia pada 2021 lalu. Sementara anaknya, Niko Kranjcar, terkenal ketika memutuskan untuk berkarier di Inggris bersama Portsmouth, Tottenham hotspur, dan Queens Park Rangers.
Keduanya pernah bekerja sama di Timnas Kroasia pada 2005 hingga 2006, ketika sang ayah memang ditunjuk menjadi pelatih Kroasia pada Agustus 2004 untuk membimbing tim ke Piala Dunia 2006.
Bahkan gol pertama Niko Kranjcar untuk Kroasia dicetak di depan sang ayah saat Kroasia menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Bulgaria.
Namun, pernahkah keduanya berada di pihak yang berseberangan. Dari penelusuran Bola.com, keduanya pernah ada di kompetisi yang sama tetapi tim yang berbeda pada awal karier sang anak.
Seperti sang ayah, Niko mengawali karier profesionalnya bersama Dinamo Zagreb, yaitu pada 2000 hingga 2005. Pada saat itu, sang ayah tercatat menangani dua tim berbeda yang juga menjadi rival Dinamo Zagreb, yaitu NK Zagreb dan Rijeka.
Zlatko membawa timnya menjadi juara Liga Kroasia pada musim 2001/2002. Namun, pada musim berikutnya, sang putra membawa Dinamo Zagreb menjadi juara Liga Kroasia 2002/2023, di mana sang ayah sudah meninggalkan NK Zagreb dan menangani Rijeka.
Merambah ke BRI Liga 1
Kini duel yang sebenarnya dinanti bakal segera terjadi. Ze Valente bersama Persebaya Surabaya akan menjamu Arema FC yang diasuh sang ayah, Fernando Valente, di depan bonek yang memadati Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Ze Valente merupakan pemain yang sudah merasakan kompetisi BRI Liga 1 sejak musim lalu. Datang ke Indonesia dan bergabung bersama PSS Sleman pada awal musim 2022/2023, Ze kemudian bergabung bersama Persebaya Surabaya pada putaran kedua.
Namun, yang menarik adalah kehadiran sang ayah, Fernando Valente di Indonesia pada musim ini. Fernando Valente datang dan ditunjuk menjadi pelatih tim rival Persebaya, Arema FC.
Setelah Arema FC tak pernah meraih kemenangan dalam 9 pertandingan pertama BRI Liga 1 musim ini, kehadiran Fernando Valente langsung mengubah hasil dari pertandingan Arema FC.
Singo Edan langsung meraih kemenangan 1-0 atas Persikabo 1973 yang menjadi laga pertama Fernando Valente sebagai pelatih. Arema FC kemudian juga meraih kemenangan 2-0 atas Bhayangkara FC pada laga selanjutnya.
Sayangnya, tren kemenangan itu tidak berlanjut untuk kali ketiga. Arema FC hanya bermain imbang tanpa gol melawan Persita Tangerang pada pekan ke-12.
Kini pada pertandingan keempat sebagai pelatih Arema FC, Fernando Valente sudah diharuskan menghadapi sang anak. Ze Valente bahkan siap untuk mengalahkan tim asuhan sang ayah dengan berbekal pengetahuan mengenai taktik dan strategi permainan Fernando Valente.
"Saya tahu tentang gaya permainannya. Saya pernah bekerja dalam satu tim dengan ayah saya. Jadi sedikit banyak, saya tahu permainan yang diterapkan ayah saya," ujar Ze Valente di Surabaya.
“Ketika di lapangan, saya bicara kepada diri saya, fokus bisa memberi kemenangan pada Persebaya, tidak ada yang lain,” lanjutnya.
Menarik untuk dinantikan. Siapakah pemenang dari duel anak dan ayah saat Persebaya Surabaya menjamu Arema FC di BRI Liga 1 nanti?