Analisis Performa Antarlini Timnas Indonesia U-24 saat Tumbang dari Chinese Taipei di Asian Games 2022: Apa yang Salah?

oleh Hendry Wibowo diperbarui 21 Sep 2023, 20:05 WIB
Timnas Indonesia U-24 dijadwalkan bertolak ke China pada Sabtu (16/9/2023) dini hari WIB untuk mengikuti Asian Games 2022. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Dominasi yang ditampilkan para pemain Timnas Indonesia U-24 gagal membuahkan hasil saat berjumpa Chinese Taipei U-24 pada pertandingan lanjutan Grup F Asian Games 2022.

Pada pertandingan yang berlangsung di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, Kamis (21/9/2023) ini, Timnas Indonesia U-24 harus menelan kekalahan setelah ditekuk Chinese Taipei U-24 dengan skor 0-1.

Advertisement

Tim Merah Putih tampak kesulitan dalam membongkar pertahanan lawan, terutama setelah Chinese Taipei U-24 unggul terlebih dahulu pada awal babak kedua lewat gol Chun Wen Yang pada menit ke-48.

Gol ini lahir berkat kelengahan anak asuh Indra Sjafri dalam mengawal pergerakan lawan. Mereka harus membayar mahal karena satu-satunya gol ini membuat tim Merah Putih kehilangan poin.

Jika melihat performa setiap lini, Timnas Indonesia U-24 memang tak terlalu buruk. Sayangnya, Rizky RIdho dan kolega gagal memecah kebuntuan karena pertahanan lawan yang menumpuk banyak pemain.

 

 

2 dari 4 halaman

Lini Pertahanan

Kapten Timnas Indonesia U-23, Rizky Ridho, saat mengikuti sesi latihan terakhir di Stadion Sriwedari, Solo, Senin (11/9/2023), jelang pertandingan kontra Turkmenistan di babak penentuan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. (Bola.com/Radifa Arsa)

Timnas Indonesia U-24 memang mendapatkan cukup banyak serangan dari Chinese Taipei, terutama ketika tim lawan melancarkan serangan balik cepat. Tercatat, ada total delapan tembakan yang dilepaskan lawan.

Dari semua itu, tiga di antaranya menemui sasaran alias menjadi shots on target dan ada satu yang dikonversi menjadi gol. Sebetulnya, barisan pertahanan tim Merah Putih sudah tampil baik pada laga ini.

Mengingat minimnya pressing lawan, mereka mampu menjaga alur distribusi bola ke lini tengah. Sayangnya, kelengahan Rizky Ridho dan kawan-kawan membuat gawang Adi Satryo kebobolan.

Koordinasi barisan pertahanan ini menghasilkan celah yang sukses dieksploitasi oleh Lin Wei Chien yang mengirim umpan silang kepada Chun Wen Yang dan menghasilkan gol pada awal babak kedua.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Sektor Tengah Belum Maksimal

Pemain Timnas Indonesia, Rachmat Irianto berusaha mengontrol bola saat laga FIFA Match Day antara Timnas Indonesia melawan Timnas Curacao di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/09/2022). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Selain lini belakang, sektor tengah Timnas Indonesia U-24 juga cukup leluasa dalam mengalirkan distribusi bola. Ada perubahan signifikan yang coba dilakukan oleh Indra Sjafri pada pergantian babak.

Ananda Raehan yang sebetulnya tampil cukup apik, digantikan oleh Taufany Muslihuddin. Alfeandra Dewangga yang awalnya menjadi gelandang bertahan, digeser ke belakang. Ia bertukar tempat dengan Rachmat Irianto.

Hasilnya memang cukup efektif. Rian, sapaan Rachmat Irianto, bisa membantu menjaga keseimbangan lini tengah. Sehingga, pemain-pemain seperti Taufany dan Syahrian Abimanyu bisa fokus melakukan progresi.

Sayangnya, lini tengah tim Merah Putih juga kehilangan cara untuk mencari solusi, terutama ketika membongkar pertahanan Chinese Taipei yang menumpuk banyak pemain di area pertahanan.

 

 

4 dari 4 halaman

Lini Serang Macet

Pemain Timnas Indonesia U-24, Egy Maulana Vikri (kiri), mengontrol bola dan berusaha melewati hadangan pemain Kirgistan dalam laga Grup F Asian Games 2022 yang digelar di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, China, Selasa (19/9/2023) malam WIB. (Dok. NOC Indonesia)

Sebetulnya, Timnas Indonesia U-24 bukannya tanpa peluang pada pertandingan ini. Ada beberapa kesempatan yang sukses diciptakan melalui berbagai skema untuk memecahkan kebuntuan.

Sepanjang pertandingan, anak asuh Indra Sjafri bisa melepaskan 15 kali tembakan. Dari semua ini, sebagian besar memang menghasilkan shots on target. Tercatat, ada sembilan upaya yang tepat sasaran, sedangkan enam lainnya tak mengarah ke target.

Sayangnya, kebuntuan yang dialami Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan tak kunjung berakhir. Berbagai serangan yang dilancarkan ke pertahanan lawan belum bisa menghasilkan gol.

Mereka juga sering kebingungan ketika sudah menghampiri area kotak penalti. Minimnya keberanian dalam mengambil keputusan seringkali menyebabkan lini serang Timnas Indonesia U-24 kehilangan momentum.

Berita Terkait