Piala Dunia U-17 2023: Menanti Aksi Kendry Paez di Indonesia, Wonderkid Ekuador yang Pecahkan Rekor Pele

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 22 Sep 2023, 16:30 WIB
Gelandang Ekuador Kendry Paez (Kiri) dan Moises Caicedo berselebrasi di akhir pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Amerika Selatan antara Ekuador melawan Uruguay, yang dihelat di Stadion Rodrigo Paz Delgado di Quito, pada 12 September 2023. (Rodrigo BUENDIA / AFP)

Bola.com, Jakarta - Wonderkid Ekuador, Kendry Paez, yang baru berusia 16 tahun, menjadi satu di antara pemain yang aksinya ditunggu di Piala Dunia U-17 2023.

Kendry Paez sudah masuk timnas senior, namun ada peluang dia diikutkan dalam Piala Dunia U-17 mengingat usianya baru 16 tahun.

Advertisement

Gelandang yang telah direkrut Chelsea itu disamakan dengan Lionel Messi, menampilkan performa luar biasa di lini tengah saat Ekuador mengalahkan tim asuhan Uruguay di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Paez menjadi starter dan mencatatkan satu assist dalam laga itu.

Dia kini menjadi pencetak assist termuda di sepak bola Amerika Selatan, mengalahkan rekor lama yang dibuat oleh mendiang Pele.

 

2 dari 4 halaman

Berjuang Sejak 11 Tahun

Kendry Paez pindah ke Chelsea meski diincar MU (Twitter)

Siapakah Kendry Paez?

Karier Paez yang mulai berkembang dimulai di kota kedua Ekuador, Guayaquil. Perjalanannya untuk menjadi pemain istimewa memerlukan pengorbanan. 

Dia bermain untuk tiga tim saat tumbuh dewasa, termasuk Barcelona Sporting Club di tanah airnya.

Namun, dia harus melakukan perjalanan sejauh 160 mil untuk mewujudkan mimpinya. Dia bergabung dengan akademi Independiente del Valle di Sangolqui, di pinggiran Quito, ketika dia baru berusia 11 tahun.

Hal ini menunjukkan keberanian, rasa lapar dan ambisi untuk sukses, serta tekad yang tak terkendali untuk mencapai puncak.

3 dari 4 halaman

Menarik Minat Eropa

Kendry Paez remaja 15 tahun asal Ekuador menyedot perhatian klub besar Eropa (twitter/Fabrizio Romano)

Pada tahun 2022, klub-klub top Eropa menyadari bakat Paez.

Bersama Independiente U-18, ia memenangkan Copa Milo. Turnamen itu dihadiri pencari bakat dari Barcelona, Real Madrid, Manchester City, Manchester United, dan Borussia Dortmund.

Dia adalah bintang, mencetak dua gol di final melawan Atletico Nacional dari Kolombia. Sebulan kemudian, dia dinobatkan sebagai pemain luar biasa di Next Generation Trophy di Salzburg untuk tim U-15.

Independiente mengalahkan tim muda dari Inter Milan dan RB Leipzig, saat mereka mencapai final. Gol turnamen ini juga menjadi milik Paez. 

4 dari 4 halaman

Debut Impian

Chelsea sepakat membayar Rp368 Miliar untuk merekrut bocah 15 tahun asal Ekuador, Kendry Paez. (Instagram/@kendrypaez.10)

Paez melakukan debutnya yang telah lama dinantikan untuk Independiente melawan Mushuc Runa pada usia 15 tahun.

Ia menjadi pemain termuda yang tampil di papan atas Ekuador, sebelum memecahkan rekor lainnya.

Ketika Anthony Landázuri memberikan umpan balik kepada Paez di sisi kanan kotak penalti, dia secara naluriah melayangkan bola melewati kiper, Jorge Pinos, dengan tendangan voli ke sudut gawang.

Gol itu menjadikannya pencetak gol termuda di LigaPro.