Bola.com, Sleman - RANS Nusantara gagal melanjutkan tren kemenangan di BRI Liga 1 2023/2024. Klub berjulukan The Prestige Phoenix itu harus mengakui keunggulan Persis Solo 2-1 pada pekan ke-13 di Stadion Maguwoharjo, Sleman (22/9/2023) sore WIB.
Gol tunggal RANS Nusantara dicetak oleh Paulo Sitanggang pada menit ke-45. Sedangkan dua gol Persis Solo dilesakkan oleh David Gomes di menit ke-20 dan Alexis Messidoro (72').
Hasil ini tidak menggeser klub milik Raffi Ahmad itu dari posisi ketiga klasemen sementara dengan 19 poin. Hasil dari lima kemenangan, empat hasil seri, dan tiga kekalahan.
Adapun kemenangan tersebut membikin Persis Solo naik ke urutan kedelapan dengan perolehan 18 angka. Perinciannya meraih lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan lima kekalahan.
Tidak Mudah
Pelatih RANS Nusantara, Eduardo Almeida mengatakan pertandingan berjalan sulit. Apalagi, timnya harus tertinggal lebih dulu pada babak pertama. Sedangkan pada babak kedua, arsitek asal Portugal itu menyebut RANS Nusantara kesulitan menyamakan kedudukan.
"Ya, kami pada babak pertama memulai dengan baik, tetapi ada momen di mana jalannya laga banyak berhenti dan tidak fokus pada sebuah set piece dan kami kemudian kebobolan gol pertama," ujar Eduardo Almeida seusai laga.
"Setelah itu, kami berhasil menyamakan kedudukan dan pada babak kedua, saya kira Persis mempunyai kesan pertama yang lebih baik daripada kami,"
"Kami berjuang untuk menang, tetapi kami semakin sulit untuk menyamakan angka, jadi ini adalah pertandingan sulit. Kami menghadapi laga sulit seperti biasanya. Kami harus menerima kekalahan ini dan fokus pada laga berikutnya. Kami mengucapkan selamat kepada tim yang menang," sambungnya.
Tampil dengan 10 Pemain
RANS Nusantara harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-73. Bek senior Marckho Sandi diusir wasit setelah kedapatan menginjak paha belakang Faqih Maulana yang sedang tersungkur jatuh. Kondisi itu, cukup membikin The Prestige Phoenix kesulitan karena kalah jumlah pemain.
"Itu lebih susah bermain dengan 10 pemain melawan 11 pemain, jadi kalau kehilangan satu pemain itu normal kalau lebih sulit. Tapi, kami sebenarnya mengambil banyak risiko ketika kami tahu skornya 1-2," katanya.
"Kami tahu apa yang menjadi target kami adalah melakukan hal normal dengan bermain terbuka dan menciptakan banyak peluang, karena kami bermain dengan kehilangan satu pemain,".
"Bagi saya, kalah dengan skor 1-2, 1-3, atau 1-4 itu akan sama situasinya karena hasilnya juga tiga poin. Jika kami bisa menyamakan kedudukan, itu sempurna," tambah dia.
Banyak Peluang
Mantan pelatih Arema FC cukup menyesalkan sejumlah peluang yang dihasilkan sepanjang laga itu. Menurut dia, hasil bisa saja berbeda seandainya RANS Nusantara bisa memanfaatkan peluang dengan baik.
"Sepakan kami dua kali terkena tiang di menit terakhir, dan seandainya ada yang masuk, itu akan menjadi sempurna, kami bisa mendapatkan tiga gol, jadi kami harus mengambil risiko," ucap Eduardo Almeida.
"Bagi saya, yang terpenting saat itu adalah menghasilkan poin. Jadi ketika ada yang pemain yang terkena kartu merah, kami lebih sulit melawan 11 pemain, sehingga ini adalah situasi yang normal," lanjurnya.
Tak Main Buruk
Hal senada disampaikan kapten tim Paulo Sitanggang. Mantan pemain Timnas Indonesia U-19 itu menilai RANS Nusantara sebetulnya memulai laga dengan baik.
"Ya, sebenarnya sama, pada babak pertama kami memulai dengan baik, tetapi di pertandingan banyak berhenti, jadi ini pelajaran untuk kami supaya lebih fokus," tuturnya.
"Tadi juga karena banyak situasi-situasi selama pertandingan ditambah kami kehilangan satu pemain. Jadi ini pelajaran untuk kami supaya lebih bagus ke depannya," pungkas dia.