Bola.com, Jakarta - RANS Nusantara tidak lagi menjadi lumbung gol di BRI Liga 1 2023/2024. Di bawah asuhan Eduardo Almeida klub berjulukan The Prestige Phoenix itu menjelma jadi tim yang sulit ditembus lawan. Apa rahasianya?
Dari 13 laga yang dijalani, The Prestige Phoenix baru kebobolan 12 gol. Catatan ini sama seperti milik Borneo FC dan PSM Makassar. Sedangkan dari produktivitas, RANS Nusantara sudah mencetak 16 gol.
Klub milik Raffi Ahmad itu memang baru saja menelan kekalahan ketiganya musim ini. Mereka tumbang 1-2 dari Persis Solo pada pekan ke-13 di Stadion Maguwoharjo, Jumat (22/9/2023). Namun, kekalahan itu tak menggeser RANS Nusantara di papan atas klasemen sementara.
Saat ini, The Prestige Phoenix duduk di peringkat ketiga dengan koleksi 22 poin. Hasil dari enam kemenangan, empat seri, dan tiga kekalahan.
Pencapaian RANS Nusantara sejauh ini sebetulnya terbilang mengejutkan. Bandingkan saja dengan performa mereka di Liga 1 musim lalu. Bak bumi dan langit. Paulo Sitanggang dkk. bahkan harus memungkasi kompetisi di posisi buncit klasemen akhir dengan torehan 19 angka.
Duet Paten Duo Asing
Ketangguhan lini belakang RANS Nusantara tidak terlepas dari peran duo legiun asing: Angelo Meneses dan Carneiro Kiko. Kedua nama tersebut merupakan tembok yang sulit ditembus lawan.
Angelo dan Kiko selalu menjadi andalan mengawal sektor pertahanan The Prestige Phoenix. Posisinya tak tergantikan hingga pekan ke-13 Liga 1.
Angelo Meneses tampil sebanyak 13 kali atau 1.155 menit bermain. Mencetak sebiji gol plus dua assist. Bek berusia 30 tahun itu hanya sekali tidak bermain penuh saat melawan Persik Kediri (2/9/2023). Kala itu, Angelo dimainkan selama 75 menit.
Adapun Carneiro Kiko mencatat 1.170 menit bermain. Bek asal Portugal itu selalu bermain 90 menit sampai 13 pekan liga bergulir. Kiko mengemas satu gol dan tiga kartu kuning.
Kehadiran kedua pemain ini seolah membuat lini pertahanan RANS Nusantara tak lagi was-was. Selain Angelo dan Kiko, sektor bek sayap biasanya silih berganti ditempati Dallen Doke, Marckho Sandy, dan Taufik Hidayat.
Akui Lini Belakang Main Bagus
Eduardo Almeida mengakui kalau timnya punya pertahanan yang solid. Dia memuji para penggawa yang begitu disiplin menjaga area pertahanan sehingga menyulitkan pemain lawan mencetak gol.
"Ya, kami best defender pada momen ini, tetapi ini bukan hanya bagian defender saja. Kuncinya bertahan dengan baik adalah semua tim, pertahanan pertama kami adalah striker kami," ujar mantan pelatih Arema FC itu.
"Jadi, kami setiap hari bekerja untuk mengorganisasi pertahanan, kami menganalisis setiap hari lawan, kami mempelajari setiap detail supaya tidak kebobolan," sambungnya.
Kerja Sama Tim
Arsitek asal Portugal itu menyebut kekompakan dan organisasi di dalam tim merupakan kunci utama kesuksesan RANS Nusantara menduduki papan atas Liga 1. Pondasi tersebut rupanya memang sudah ditanamkan tim pelatih sejak awal musim.
"Seperti yang sering saya katakan, kalau kami kebobolan, itu karena tim dan bukan karena kiper saja, sebab yang membuat kesalahan adalah tim secara keseluruhan," kata Eduardo Almeida.
"Jadi, kuncinya adalah kekompakan dan organisasi di dalam tim. Seperti yang saya katakan, jika kami tidak kebobolan, dan kami mencetak satu gol, maka kami mendapatkan tiga poin," tambah pelatih berusia 45 tahun itu.