Bola.com, Jakarta Barcelona mengumumkan laba operasional selama setahun terakhir.
Penutupan keuangan musim 2022-23 kini telah disetujui oleh dewan direksi Barca dan akan segera dibawa ke anggota.
Setelah dua tahun krisis, hasilnya menunjukkan keuntungan sebesar €304 juta. Barca telah mencapai angka positif berkat tuas yang diaktifkan klub pada tahun buku terakhir.
Kepala keuangan Barca awalnya memperkirakan keuntungan sebesar €274 juta untuk tahun ini.
Pendapatan mereka sebesar €1,259 miliar dan pengeluaran sebesar €1,165 miliar. Barcelona juga telah mengurangi utang bersih mereka dari €680 juta pada 30 Juni 2021 menjadi €552 juta saat ini pada 30 Juni 2023.
Kabar Buruk
Selain kabar baik, ada juga berita buruk untuk Barcelona.
Barcelona terancam dijatuhi sanksi berat gara-gara ketahuan menyuap wasit. El Barca didakwa menyuap Wakil Presiden Komite Wasit, Jose Maria Enriquez Negreira, selama 17 tahun.
Hakim Pengadilan Barcelona, Joaquin Aguirre, mendakwa Blaugrana dengan kejahatan suap pada Kamis (28/9/2023). El Barca diketahui menyuap Jose Maria Enriquez Negreira sebesar 7,5 juta euro, dan dibayarkan dari 2001 hingga 2018.
Tindak Pidana
Memiliki tugas sebagai wakil presiden komite wasit Spanyol, Negreira berstatus pejabat publik. Oleh karena itu, Barcelona dianggap sudah melakukan tindak pindana karena melakukan suap kepada pejabat publik.
Menurut laporan El Debate yang dilansir Marca, dua mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, serta anak Negreira, Javier Enriequez Romero, juga terlibat dalam aksi penyuapan tersebut.
Ancaman Sanksi
Akibat penyuapan tersebut, sanksi berat menanti Barcelona. Pihak-pihak yang terlibat bisa dijatuhi hukuman penjara enam tahun, atau denda sebesar 12 hingga 24 bulan dari penghasilan mereka.
Barcelona sebagai klub juga tak luput dari ancaman hukuman. Jika terbukti bersalah, Los Cules bisa mendapatkan sanksi denda, skorsing, degradasi, hingga pembubaran klub.
"Kami tidak berurusan dengan tindak pidana korupsi olahraga antar individu, tetapi dengan tindak pidana suap," ujar hakim Joaquin Aguirre.
"Kami akan menghukum mereka yang meminta, menerima atau menawarkan uang, hadiah atau bantuan sebagai imbalan atas tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi publik," lanjutnya seperti dilansir SPORT.