Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi pesepak bola tidak hanya dilakukan oleh PSSI untuk membentuk Timnas Indonesia agar lebih kuat. Negara-negara Eropa sudah lama melakukannya.
Di Indonesia, PSSI atas restu pemerintah melalui Kemenpora dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah menaturalisasi puluhan pemain. Para pemain yang kewarganegaraannya diubah menjadi Indonesia itu berasal dari sejumlah benua seperti Amerika, Afrika, Asia, hingga Eropa.
Namun, hanya sedikit yang mampu memberikan kontribusi nyata untuk Timnas Indonesia. Selebihnya hanya menjadi jalan instan bagi para klub untuk mengakali aturan kuota pemain asing di liga.
Situasinya hampir mirip dengan di Eropa. Beberapa negara di benua Biru banyak memilih cara naturalisasi agar bisa lebih berprestasi di kancah internasional.
Seperti biasa, ada yang sukses dan ada yang gagal. Berikut ini daftar pesepak bola naturalisasi di Eropa yang dapat dikatakan berhasil dan juga gagal.
Sukses
Mauro Camoranesi
Bagi pendukung berat Juventus atau Timnas Italia, akan mudah mengenal sosok Mauro Camoranesi. Pemain yang ditemukan Juventus dari Hellas Verona dan digaet pada musim panas 2002.
Ia mengenyam banyak kesuksesan bersama Bianconeri dan akhirnya memilki kewarganeraan Italia meski lahir di Argentina.
Setahun setelah pindah ke Juventus Camoranesi mencatatkan penampilan pertama dari 55 caps Italia selama tujuh tahun. Momen yang paling berkesan adalah ia menjadi kepingan Italia menjadi juara Piala Dunia 2006 di Jerman.
Miroslav Klose
Miroslav Klose lahir di Opole, Polandia. Tapi ia menjelma sebagai striker paling berbakat dalam sejarah sepak bola Jerman
Klose adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Piala Dunia setelah ia memutuskan menjadi warga negara Jerman. Ketika Klose berusia delapan tahun, ia pindah dari Polandia ke Jerman.
Penampilan apik bersama Kaiserslautern pada tahun 2001 menarik perhatian Polandia, namun ia menolak dan memilih menunggu panggilan Timnas Jerman.
Benar saja, Der Panzer era Michael Skibbe memanggilnya pada Piala Dunia 2002 di Jepang-Korsel, Klose menjadi pencetak gol terbanyak di turnamen pertamanya itu.
12 tahun kemudian, Klose masih dipercaya memimpin Jerman pada Piala Dunia 2014 di Brasil, dan menjadi juara dengan mengalahkan Argentina.
Alfredo Di Stefano
Ketika berusia 21 tahun, legenda Real Madrid Alfredo Di Stefano bermain enam kali untuk negara asalnya Argentina dan mencetak enam gol.
Namun sepuluh tahun kemudian setelah pindah ke Madrid, Di Stefano memperoleh kewarganegaraan Spanyol dan tampil sebanyak 31 kali untuk negara barunya, mencetak 23 gol.
Dia pensiun dari pertandingan internasional setelah membantu Spanyol ke Piala Dunia 1962. Alfredo Di Stefano dikenal sebagai pemain terbaik di planet ini, bahkan mendapat trofi Super Ballon d’Or pada 1989.
Gagal
Eduardo Da Silva
Apa jadinya negara di Eropa Timur menaturalisasi pesepak bola dari Amerika Latin seperti Brasil. Hal itu pernah terjadi pada sosok Eduardo Da Silva.
Mantan pemain Arsenal itu memutuskan menjadi warga negara Kroasia meski Brasil akan memberikannya kesempatan memenangi segalanya. Pemain kelahiran Rio de Janeiro sudah berada di Kroasia sejak usia 16 tahun.
Ia dibawa ke Dinamo Zagreb oleh Zdravko Mamić, dan menetap di Kroasia. Dalam beberapa tahun, dia benar-benar mendominasi liga lokal dan kemudian berpindah ke Inggris.
Nyatanya Kroasia tetap belum berhasil meraih prestasi tertinggi bersamanya. Selama memperkuat Vatreni, Eduardo mencetak 29 gol dalam 64 pertandingan.
Diego Costa
Jelang Piala Dunia 2014 di Brasil, Diego Costa mengajukan permintaan kepada FIFA agar bisa membela Timnas Spanyol.
Pada saat itu ia tercatat sudah mempunyai dua caps di Timnas Brasil dalam laga persahabatan. Costa akhirnya bisa membela Tim Matador lewat jalur naturalisasi setelah tinggal di Spanyol selana tujuh tahun.
Spanyol ingin memakai jasa Costa karena kekurangan pilihan striker. Namun, ia justru gagal mencetak gol di Brasil dan negara yang dibelanya tersingkir dari di babak penyisihan grup.
Dijuluki pengkhianat oleh beberapa pihak di Brasil, ia tidak dipanggil Spanyol di Euro 2016 setelah penampilan buruk selama babak kualifikasi.
Mario Fernandes
Mario Fernandes punya kasus aneh saat berpindah kewarganegaraan. Setelah melakukan debut untuk Brasil, bek tersebut kemudian menjadi orang Rusia.
Dia kemudian memenuhi syarat berdasarkan aturan residensi lima tahun, yang hanya disahkan oleh Presiden Rusia karena dia menghabiskan separuh karir bermainnya di liga Rusia.
Fernandes akhirnya melakukan debutnya di Rusia melawan Korea Selatan dan membantu negara itu mencapai perempat final Piala Dunia FIFA 2018.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Juga