Bola.com, Jakarta - Wasit di Premier League kembali menjadi sorotan. Laga antara Tottenham Hotspur kontra Liverpool, Minggu (1/10/2023) dini hari WIB menjadi kasus terbaru.
Pada pertandingan itu, ada beberapa keputusan wasit yang dipertanyakan. Satu di antaranya adalah dianulirnya gol Luis Diaz pada babak pertama.
Wasit yang bertugas pada laga itu, Simon Hooper menganulir gol Diaz setelah mendapatkan intervensi dari tim VAR. Rupanya, keputusan itu salah.
Beberapa saat setelah laga usai, Asoasiasi Wasit Inggris (PGMOL) mengeluarkan pernyataan resmi untuk meminta maaf kepada Liverpool. Mereka menyebut itu adalah "human error" yang dilakukan oleh perangkat pertandingan.
Namun, Jurgen Klopp sudah muak dengan itu. Manajer Liverpool itu tetap tak senang meski sudah ada permintaan maaf dari PGMOL.
"Itu memang tidak offside jika anda melihatnya," ujar Klopp kepada Sky Sports.
Sudah Berkali-kali
Apa yang menjadi kemuakkan Jurgen Klopp dirasa cukup wajar. Sebab, bukan kali pertama wasit dan perangkat pertandingan lain melakukan kesalahan di Premier League.
Menurut catatan dari Sportingnews, sudah ada 13 kali kesalahan yang dilakukan wasit di Premier League sejak Februari 2022.
Hal itu membuktikan SDM perangkat pertandingan di Inggris sebenarnya masih kurang cukup baik. Padahal, mereka sudah dibantu teknologi tinggi dalam bentu VAR.
Mirip Indonesia
Situasi di Premier League mengingatkan kita dengan apa yang kerap terjadi di sepak bola Indonesia. Entah itu di BRI Liga 1 atau Liga 2.
Bahkan, di Indonesia hampir di setiap pekan ada saja video kontroversi yang berasal dari keputusan wasit beredar di media sosial. Para pengadil itu pun kerap menjadi bahan hujatan.
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll menjadi salah satu pelatih yang paling vokal melontarkan kritik kepada wasit di BRI Liga 1. Namun, yang paling ikonik terjadi pada Minggu (24/9/2023).
Saat itu Doll tak puas dengan keputusan Aidil Azmi yang tak memberikan penalti kepada Persija. Bahkan, dalam sesi konferensi pers, Doll membawa bukti berupa foto pelanggaran yang dilakukan Haudi Abdillah kepada Witan Sulaeman.