BRI Liga 1: Kalah dan Kehilangan Puncak Klasemen, Pelajaran Berharga bagi Madura United

oleh Wahyu Pratama diperbarui 03 Okt 2023, 10:45 WIB
Kapten Madura United, Fachruddin Aryanto. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Bola.com, Pamekasan - Madura United harus rela menyerahkan posisi puncak klasemen BRI Liga 1 2023/2024 ke tangan Borneo FC Samarinda setelah Laskar Sape Kerrap kalah 1-2 dari Pesut Etam di Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan (1/10/2023).

Pertarungan dua rival papan atas itu pada pekan ke-14 BRI Liga 1 2023/2024 berjalan sangat intens. Salim Tuharea berhasil 'menganulir' keunggulan tim tamu lewat sepakan Terens Puhiri di babak pertama.

Advertisement

Namun, pada akhirnya Borneo FC yang mampu keluar sebagai pemenang dari pertandingan ini. Blunder Wawan Hendrawan dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Stefano Lilipaly jelang bubaran.

Kapten Madura United, Fachruddin Wahyudi Aryanto, menilai kesalahan rekan setimnya merupakan hal yang aneh. Namun, Fachruddin lebih berharap rekan-rekannya bisa mengambil pelajaran dari hal tersebut.

"Mungkin semua tahu di babak pertama cuaca sangat panas. Kami telah melalui banyak pertandingan. Jadi setiap menit berjalannya waktu, bisa hilang fokus dan lain-lain," ungkap Fachruddin.

"Ini hal biasa dalam sepak bola. Sebuah pembelajaran penting untuk kami agar tetap fokus 100 persen selama 90 menit pertandingan," imbuh stoper Madura United itu.

----

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Harus Segera Bangkit dari Keterpurukan

Pertandingan antara Madura United kontra Borneo FC pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 di Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan, Minggu (01/10/2023) sore WIB. (Dokumentasi Madura United)

Walau mengalami pahitnya kekalahan, pria asal Klaten itu yakin hasil ini mungkin memang dibutuhkan oleh tim asal Pulau Garam tersebut.

Dalam delapan pekan terakhir, mereka menguasai puncak klasemen. Kekalahan ini seolah mengingatkan mereka rasanya menjadi tim yang mengejar.

"Sebagai pemain tentu sangat kecewa karena kalah di kandang. Ini hal yang memalukan. Namun, kami tahu ini kompetisi, harus terus berjalan ke depan. Sebuah pembelajaran agar lebih baik," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Pindah Homebase Bukan Alasan

Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Pemain berusia 34 tahun itu juga menegaskan bila kekalahan ini tak ada sangkut pautnya dengan perpindahan homebase ke Pamekasan.

Dalam empat laga sebelumnya, Madura United tampil hebat saat bermain di Gelora Bangkalan. Tak hanya tidak pernah kalah, mereka juga tidak pernah kebobolan.

"Saya rasa enggak ada bedanya itu, sama-sama home kami. Dalam suatu pertandingan apapun bisa terjadi. Tidak ada hubungannya. Pemain merasa sama saja, cuma mungkin hasilnya saja kurang baik," tandasnya.

 
4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1