Ganda Putra Bulutangkis Catatkan Sejarah Buruk di Asian Games, PBSI Panen Kritikan Pedas

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 05 Okt 2023, 13:14 WIB
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, kalah pada perempat final Asian Games 2022 di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, pada Kamis (5/10/2023) pagi. (Bola.com/PBSI)

Bola.com, Hangzhou - Tim bulutangkis Indonesia menelan sejarah buruk di Asian Games 2022. Untuk kali pertama sepanjang sejarah Asian Games yaitu sejak 1962, sektor ganda putra gagal menyumbangkan medali. 

Rekor buruk itu tak terhindarkan setelah satu-satunya wakil ganda putra Indonesia yang tersisa, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, terdepak dari Asian Games 2022, tepatnya di perempat final, Kamis (5/10/2023). 

Advertisement

Mereka kalah dari ganda Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin, dua gim langsung 19-21, 18-21, Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China.

Seperti dikutip dari Badminton Talk,  Asian Games 2022 merupakan edisi Asian Games pertama ketika Indonesia gagal meraih medali ganda putra bulutangkis sejak menjadi cabang olahraga resmi pada 1962.

Prestasi ganda putra di Asian Games 2022 sangat menurun tajam dibanding edisi sebelumnya. Pada Asian Games 2018, ganda putra menyumbangkan medali emas dan perak, melalui Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. 

Tetapi, kali ini ganda putra pulang dengan tangan kosong. Bahkan, sektor beregu putra juga tidak bisa memberikan medali, karena tersingkir di fase perempat final. 

Fakta pahit di Asian Games 2022 tersebut menjadi sorotan netizen. Mereka pun ramai-ramai mengkritik PBSI. Berikut beberapa di antaranya. 

 

 

 

2 dari 9 halaman

1. Sindiran untuk PBSI

3 dari 9 halaman

2. Target 3 Emas, Wakilnya Sisa 2

4 dari 9 halaman

3. PBSI Harus Berbenah

5 dari 9 halaman

4. Jangan Berharap Tinggi-tinggi

6 dari 9 halaman

4. Ya Sudah

7 dari 9 halaman

5. Seharusnya PBSI Bisa Melihat Mana Atlet yang Menurun

8 dari 9 halaman

6. Alarm Bahaya untuk Olimpiade

9 dari 9 halaman

7. Ayo PBSI, Berbenah