Bola.com, Gianyar - Borneo FC berhasil meraih mempertahankan puncak klasemen BRI Liga 1 2023/2024. Tim Pesut Etam menekuk Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (6/10/2023).
Gol tunggal Ahmad Nur Hardianto yang membuat Borneo meraih tiga poin.
Ada catatan menarik yang dibuat Hardianto. Penyerang 28 tahun asal Lamongan ini. Gol yang dibuat semalam membuatnya jadi pemain Borneo yang paling rajin merobek gawang Arema. Total 4 gol sudah dibuatnya ke gawang Singo Edan.
Dua gol dibuatnya di pertandingan pertama musim lalu. Sedangkan satu gol lain dicetak saat bermain untuk Persita Tangerang musim 2021. Artinya, dia selalu jadi momok pertahanan Arema FC. Padahal Hardianto tidak selalu jadi pemain inti. Di laga selama, dia baru turun menit 28.
Dia bermain karena striker utama, Felipe Cadenazzi mengalami cedera. Hardianto tak menyia-nyiakan kesempatan ini.
“Saya selalu berusaha memberikan yang terbaik. Berapapun menit bermain yang diberikan oleh pelatih,” tegas mantan striker Timnas Indonesia U-22 ini.
Mantan Klub
Hardianto bukan pemain yang asing bagi Arema. Dia pernah membela Singo Edan selama dua musim, yakni 2018 dan 2019. Di Arema, dia jadi striker pelapis. Namun dia beberapa kali jadi supersub.
Karakternya sebagai striker murni jadi solusi ketika penyerang lain mandul. Musim 2018, dia jadi pelapis Thiago Furtuoso. Dia bermain dalam 15 laga. Namun hanya 3 kali tampil sejak menit awal. Meski dapat menit bermain sedikit, dia bisa membuat 5 gol.
Musim 2019, Hardianto dapat kesempatan starter lebih banyak. Yakni dalam 8 pertandingan. Dia jadi pelapis Sylvano Comvalius. Tapi jumlah golnya turun. Hanya 3 kali dia merobek gawang lawan.
Dia memilih klub baru untuk mencari kesempatan main. Hardianto sempat membela Bhayangkara FC, Persita Tangerang dan sejak musim lalu bermain di Borneo FC.
Lewati Statistik Stefano Lilipaly
Gol kemenangan yang dicetaknya ke gawang Arema semalam membuatnya melampaui catatan rekannya, Stefano Lilipaly. Hardianto kini jadi pemain Borneo paling sering merobek gawang Singo Edan.
Dia mengemas 4 gol. Rinciannya, 1 gol dibuat saat masih berseragam Persita Tangerang. Sedangkan dua gol lain dibuatnya di laga pertama musim lalu. Waktu itu, Hardianto sudah jadi pemain Borneo FC.
Sedangkan Lilipaly mencetak 3 gol ke gawang Arema. Semua gol itu dibuatnya saat bermain untuk Bali United, yakni musim 2016-2017. Sebelum pertandingan semalam, jumlah Hardianto masih sama dengan Lilipaly. Hanya saja, Lilipaly sudah cukup 6 tahun tidak lagi mengoyak gawang Singo Edan.
Jarang Jadi Starter
Hardianto sempat digadang jadi penyerang masa depan Indonesia. Dia dikabarkan jadi salah satu pemain kesayangan Luis Milla di Timnas Indonesia U-22 beberapa tahun silam. Namun, hal itu tidak sesuai prediksi. Karena Hardianto mengalami cedera lumayan parah musim 2017. Waktu itu dia masih membela Persela Lamongan.
Setelah pulih, dia jadi pelapis di Arema selama dua musim, yakni 2018-2019. Hardianto baru dapat kesempatan jadi starter ketika bermain untuk Persita Tangerang musim 2021. Sebanyak 18 kali di tampil sejak menit awal dan mencetak 5 gol.
Selebihnya, dia lebih sering jadi pengganti. Baik saat bermain untuk Bhayangkara FC dan kini di Borneo FC. Musim ini, dia baru sekali jadi starter. Maklum, Borneo lebih banyak memasang Felipe Cadenazzi sebagai penyerang utama.