Bola.com, Jakarta Manajer Chelsea, Mauricio Pochettino memohon kepada Raheem Sterling untuk membuktikan bahwa manajer Inggris, Gareth Southgate salah setelah mencoretnya dari skuad Inggris.
Eks Manchester City dan Liverpool ini telah menjadi pemain yang menonjol dalam musim yang sulit bagi The Blues dan tampil sebagai man of the match saat mengalahkan Burnley dengan skor 4-1.
Hanya dua hari sebelum tampil melawan Burnley, Sterling dikeluarkan dari skuad Inggris untuk keempat kalinya berturut-turut. Southgate memilih Jack Grealish, Marcus Rashford, Phil Foden, Jarrod Bowen, James Maddison dan Bukayo Saka.
Padahal, Saka tetap dipilih meskipun mengalami cedera hamstring. Situasi ini membuat Pochettino ikut angkat bicara.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alasan Dicoret
Southgate menjelaskan keputusannya untuk mengabaikan Sterling.
"Kami berbicara sebelum skuad terakhir dan kami senang dengan penampilan para pemain sayap khususnya dalam empat pertandingan terakhir dan dua pertandingan di bulan Maret. Tim bermain dengan sungguh-sungguh baik dan jelas ada stabilitas di sana," kata Southgate.
"Kami telah menambahkan Jarrod Bowen di area sayap tersebut, dia mencetak lima gol dalam tujuh pertandingan dan bermain sangat baik dan dengan pertandingan melawan Australia juga ada peluang untuk mempelajari beberapa hal berbeda juga."
Pembuktian
Sterling gagal mencetak gol atau memberikan assist dalam empat pertandingan Premier League berturut-turut sebelum memberikan kontribusi krusialnya di Turf Moor, dan Pochettino yakin pemain berusia 28 tahun itu harus terus melakukan hal yang sama untuk membuktikan bahwa Southgate salah.
“Dia fantastis, terlibat dalam mencetak dan menciptakan tiga gol. Penting baginya untuk mencetak gol demi kepercayaan dirinya,” kata Pochettino kepada Sky Sports News.
"Saya pikir seorang pemain dengan pengalamannya tahu bahwa dia perlu tampil baik dan menunjukkan kepada manajer tim nasional bahwa dia salah dalam mengambil keputusan. Hanya dengan penampilan dan mencetak gol dia akan menunjukkan bahwa dia pantas pergi."