Bola.com, Jakarta - Ketua PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menggandeng beberapa negara untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.
FIFA telah memastikan bahwa Piala Dunia 2034 akan menjadi jatah negara Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atau Konfederasi Sepak Bola Oceania (OFC).
Erick Thohir mengatakan bahwa Indonesia dapat membentuk poros empat negara dengan Australia, Malaysia, dan Singapura demi menyelenggarakan Piala Dunia 2024.
"Kami sedang diskusi untuk bidding sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034," ujar Erick Thohir di atas Kereta Cepat Jakarta Bandung pada Senin (9/10/2023).
"Kami sedang diskusi dengan Australia. Sebenarnya dari 2017 sudah ada pembicaran dengan sesama negara Asia Tenggara. Tetapi belum ada yang konkret."
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terus Berkoodinasi
Erick Thohir telah berkomunikasi dengan Federasi Sepak Bola Australia (FA) dalam Kongres FIFA di Rwanda pada Maret 2023 terkait kemungkinan maju sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034.
"Dalam Kongres FIFA di Rwanda, kami bertemu dengan Australia. Mereka bilang mau. Ya sudah, kalau mau bicara lagi, Australia melapor ke pemerintahnya," tutur Erick Thohir.
Tunggu Kabar Australia
Sesudah Kongres FIFA, Erick Thohir membuka pembicaraan dengan Presiden RI, Jokowi. Saat ini, pihaknya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Australia.
"Kami sedang menunggu Pemerintah Australia untuk keseriusan bekerja sama dengan Indonesia. Tetapi, ada yang menarik lagi," ucap Erick Thohir.
Kesiapan Malaysia dan Singapura
Pada awal Oktober 2023, Erick Thohir mengunjungi Malaysia dan Singapura. Di sana, pria yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI ini membahas koalisi empat negara untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia 2034.
"Ketika saya mengunjungi Malaysia dan Singapura, kedua negara itu menyatakan tertarik untuk bergabung dengan Indonesia dan Australia," terang Erick Thohir.