BRI Liga 1: Septian David Bicara Kendala di Balik Catatan Buruk PSIS saat Bermain Tandang

oleh Radifa Arsa diperbarui 10 Okt 2023, 09:15 WIB
Pemain PSIS Semarang, Septian David Maulana melepaskan tendangan saat melawan Dewa United pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Semarang - Kapten PSIS Semarang, Septian David Maulana, menanggapi catatan buruk timnya ketika bermain tandang di BRI Liga 1 2023/2024. Padahal, saat bermain di kandang, Mahesa Jenar adalah tim yang sangat tangguh.

Sepanjang musim ini, PSIS Semarang memang hanya bisa memenangkan satu laga tandang. Momen ini terjadi tepatnya ketika melawat ke markas Dewa United pada pekan kedelapan BRI Liga 1 2023/2024.

Advertisement

Saat itu, Mahesa Jenar menang dengan skor 4-1. Sayangnya, itu jadi satu-satunya tiga poin ketika away. Sebab, dua laga lainnya berakhir imbang dan empat sisanya berujung dengan kekalahan.

Catatan ini sangat kontras ketika PSIS Semarang bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Sebab, dari delapan laga, mereka bisa meraih enam kemenangan. Sisanya, Mahesa Jenar merah satu imbang dan satu kali kalah.

Tak hanya itu, kemenangan anak asuh Gilbert Agius saat bermain kandang terjadi ketika melawan tim-tim besar. Misalnya, mereka bisa mengalahkan Persebaya Surabaya (2-0), Bali United (2-1), Arema FC (2-0), hingga PSM Makassar (2-1).

2 dari 4 halaman

Perbedaan Kandang dan Tandang

Pemain PSIS Semarang, Septian David Maulana (kanan) berebut bola dengan pemain Dewa United, Agung Mannan pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Senin (14/8/2023). PSIS Semarang menang telak 4-1 atas Dewa United. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Septian David Maulana mengakui, memang ada perbedaan yang mencolok ketika PSIS bermain kandang. Sebab, mereka bisa mendapatkan dukungan penuh dari segala penjuru. Selain suporter, keluarga pemain juga biasanya hadir di Stadion Jatidiri.

“Yang pasti, ada sedikit perbedaan ya ketika kami bermain di kandang dan tandang. Saat bermain kandang, semangat kami berlebih karena ada suporter,” ujar Septian David Maulana.

“Kami juga bisa mendapatkan dukungan dari keluarga. Sehingga, hal ini menjadi tambahan motivasi bagi kami saat bermain di kandang sendiri,” tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Faktor Motivasi

Pemain PSIS Semarang, Septian David Maulana. (dok. PSIS Semarang)

Pemain berusia 27 tahun itu sebetulnya mengakui bahwa laga home dan away tak jauh berbeda. Namun, faktor motivasi ketika Mahesa Jenar bermain di rumah sendiri memang lebih besar.

“Sedangkan ketika bermain away, saya juga tidak tahu ya. Sebenarnya, menurut pendapat saya, hampir sama saja. Bermain home dan away sama saja. Namun, memang kalau bermain kandang motivasinya lebih. 

4 dari 4 halaman

Konsistensi Belum Teruji

Catatan buruk yang diraih Mahesa Jenar saat bermain tandang ini memang disadari Gilbert Agius. Menurut pelatih asal Malta itu, faktor konsistensi masih menjadi kendala bagi PSIS di BRI Liga 1 2023/2024.

“Kami kalah bukan karena over-confident. Menurut saya, kekalahan ini tak lain karena kami, sebagai sebuah tim, tidak mampu bermain bagus,” ujarnya.

“Saya melihat bahwa PSIS saat bermain di Stadion Jatidiri dan saat bermain away, adalah tim yang berbeda,” mantan pelatih Timnas Malta itu