Bola.com, Jakarta - Piala Dunia U-17 2023 akan bergulir di Indonesia pada periode 10 November - 2 Desember 2023. Menarik untuk menantikan penampilan wonderkid yang bakal mendunia pada masa-masa mendatang.
Berbeda dengan level senior, Piala Dunia U-17 cenderung sulit diprediksi. Tidak jarang muncul kuda hitam yang keluar sebagai juara.
Kekuatan para kontestan Piala Dunia U-17 juga tak mudah untuk ditebak. Satu di antara penyebabnya adalah banyak pemain yang punya potensi merata.
Selain itu, Piala Dunia U-17 sering menjadi panggung buat para wonderkid yang kemudian menjelma menjadi pemain besar, mulai dari Neymar hingga Gianluigi Buffon.
Berikut ini Bola.com mengulas lima alumni Piala Dunia U-17, termasuk Buffon sampai Neymar.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Gianluigi Buffon
Sama seperti Francesco Totti, Gianluigi Buffon termasuk bagian dari Timnas Italia U-17 yang meraih juara Piala Dunia U-17 di Jepang.
Selepas dari sana, Buffon berkembang menjadi kiper penting buat Timnas Italia senior dan juga klub-klub yang dibelanya. Ia bahkan menjadi pemain dengan caps terbanyak Gli Azzurri.
Luis Figo
Figo mencetak dua gol dalam enam pertandingan saat Portugal finis sebagai tim terbaik ketiga. Dia kemudian menjadi salah satu pesepak bola terhebat yang pernah dihasilkan Portugal.
Dia adalah bagian dari generasi emas Portugal yang menempati posisi keempat di Piala Dunia 2006 dan menjadi runner-up di Euro 2004. Figo adalah salah satu dari sedikit pemain yang bermain untuk Real Madrid dan Barcelona.
Nwankwo Kanu dan Hidetoshi Nakata
Kanu mencetak lima gol untuk Nigeria, yang muncul sebagai juara. Saat itu ia bersaing dengan Francsco Totti dan Hidetoshi Nakata masing-masing hanya mencetak satu gol saat tim mereka masing-masing tersingkir di babak pertama dan kedua.
Ketiganya kemudian menjadi bintang besar di klub dan sepak bola internasional. Totti menjadi pencetak gol terbanyak kedua sepanjang masa dalam sejarah Serie A dengan 250 gol untuk Roma.
Neymar
Sebelum mencapai status superstar global, Neymar adalah seorang talenta yang sedang dalam fase peningkatan ketika mewakili Brasil dalam Piala Dunia U-17 pada tahun 2009.
Cara bermain Neymar dalam turnamen yang diselenggarakan di Nigeria itu mengungkapkan kemampuan dribbling, bakat, dan keterampilan dalam mencetak gol yang sangat istimewa yang dimilikinya.
Ia berhasil menjadi pencetak gol terbanyak dengan mengemas lima gol, menunjukkan potensi yang nantinya akan mengantarkannya meraih ketenaran bersama Santos FC, FC Barcelona, Paris Saint-Germain dan Al Hilal.
Sumber: Berbagai sumber