Kisah 5 Kiper Dadakan Paling Hebat di Sepak Bola Dunia: Pele Memang Langka, Hattrick plus Jaga Gawang dalam Satu Laga

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 11 Okt 2023, 09:45 WIB
Ilustrasi - Pele, Ronaldo Luiz Nazario da Lima, Ronaldinho (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Penyerang AC Milan, Olivier Giroud, menjadi kiper dadakan saat Rossoneri bertandang ke Markas Genoa pada pekan ke-8 Serie A 2023/2024 di Stadion Luigi Ferraris, Minggu (8/10/2023).

Pemain asal Prancis itu sukses mengamankan tiga poin setelah melakukan penyelamatan krusial di depan gawang AC Milan yang terjadi pada menit 90+15.

Advertisement

AC Milan menang dramatis atas tuan rumah. Christian Pulisic jadi pencetak gol tunggal pada laga tersebut menit 86', namun Olivier Giroud jadi sosok yang paling gembira.

Drama terjadi memasuki injury time. Mike Maignan dikartu merah karena pelanggaran keras, dan AC Milan tidak memiliki jatah pemain pengganti lagi.

Olivier Giroud kemudian meminta agar dipasang sebagai kiper dadakan. Menit 90'+15, ia melakukan penyelamatan krusial dan membantu AC Milan mempertahankan kemenangan 1-0 atas Genoa.

"Saya tidak pernah mengalami momen seperti ini!" tawa Olivier Giroud kepada Sky Sport Italia.

"Saya sangat bangga dengan tim, kami berjuang sampai akhir, saya melakukan penyelamatan bagus! Saya juga beruntung dengan mistar gawang. Kami bertarung seperti singa dan saya sangat bahagia untuk para suporter."

Nah, selain Olivier Giroud, ada banyak pemain yanag juga pernah menjadi kiper dadakan. 

2 dari 5 halaman

Pele

Di level klub, Pele yang semasa aktif bermain tercatat hanya membela dua klub hingga ia pensiun pada 1977, yaitu Santos dan New York Cosmos, pernah mencetak total 127 gol selama setahun pada 1959, meski tak ada bukti konkret atas raihan tersebut. (AFP)

Bahkan Pele yang hebat menggocek bola pun telah menjadi penjaga gawang saat Santos mengalahkan Gremio 4-3. Dia mencetak hattrick di pertandingan yang sama.

Hasratnya terhadap gol begitu besar sehingga ia tidak hanya senang memasukkan bola ke dalam gawang, ia juga senang mencegahnya. Ini adalah kisah Pele sang penjaga gawang.

Harus dikatakan sejak awal bahwa menjaga gawang bukan sekedar ide Pele untuk bermain-main. Menurut mantan rekan satu tim di level klub dan internasional, Pele adalah penjaga gawang yang luar biasa.

Santos pada tahun 1950an, 1960an dan 1970an, dengan pemain seperti Gilmar, Manga, Claudio dan Lala sebagai penjaga gawang, tidak memiliki penjaga gawang pengganti dalam daftar pemain mereka selama bertahun-tahun. Mengapa? Karena Pele adalah pemain nomor dua mereka.

“Saat kami melakukan tur berbeda di seluruh dunia, terutama di Afrika, sponsor meminta Pele untuk bermain sebagai penjaga gawang tim mereka di babak kedua. Itu lucu, tapi dia menyukainya,” kenang mantan bek kanan Santos, Lima.

“Tidak diragukan lagi akan menjadi penjaga gawang utama tim nasional Brasil jika dia mengubah posisinya. Dia luar biasa dalam menjaga gawang, sulit dipercaya. Itu tidak berlebihan, dia melakukan semua hal mendasar dengan sempurna," kata mantan kiper Santos, Lala.

3 dari 5 halaman

John Terry

1. John Terry (Chelsea Vs Reading, 2006) - Cedera yang dialami oleh Petr Cech and Carlo Cudicini membuatnya harus menjadi kiper dadakan. Dirinya mampu menjalankan tugas dengan baik dan The Blues menang 1-0. (AFP/Adrian Dennis)

Pada tahun 2006, Chelsea menghadapi masalah, dua penjaga gawang mengalami cedera. Petr Cech menjadi yang pertama, dan tabrakannya dengan Stephen Hunt menyebabkan dia bermain dengan perlengkapan seperti helm selama sisa kariernya, dan Carlo Cudicini kemudian keluar lapangan karena pingsan.

Terry mengenakan sarung tangan dan Chelsea menang 1-0.

4 dari 5 halaman

O'Shea

John O'Shea mengambil alih posisi kiper setelah Edwin van der Sar mengalami cedera di saat-saat akhir laga tandang Manchester United menghadapi Tottenham Hotspur di White Hart Lane pada 2007. (AFP/Chris Young)

Pemain asal Irlandia ini dikenal karena keserbagunaannya, namun bermain sebagai penjaga gawang membawanya ke level yang lebih tinggi.

O'Shea turun tangan setelah Van der Sar keluar lapangan karena patah hidung, berhasil mencatatkan clean sheet dalam kemenangan 4-0.

5 dari 5 halaman

Rodrigo Palacio

Rodrigo Palacio (AFP/Giuseppe Cacace)

Finalis Piala Dunia ini mencetak gol saat pertandingan tersisa seperempat jam saat Inter menang 2-0 di Coppa Italia atas Hellas Verona pada tahun 2012, dan mencatatkan clean sheet.

Berita Terkait