Bola.com, Sleman - PSS Sleman tak lagi dinakhodai Marian Mihail. Saat ini klub berjulukan Super Elang Jawa itu dipimpin Bertrand Crasson.
Sebelumnya, mantan pemain Napoli era 80-an itu menjabat asisten pelatih. Sementara kini Marian Mihail diangkat menjadi Direktur Teknik Tim Elang Jawa. Perubahan struktur kepelatihan diumumkan PSS Sleman pada 9 Oktober 2023.
Tugas Bertrand Crasson cukup berat karena PSS Sleman dalam kondisi mengkhawatirkan di Liga 1. Tim Elang Jawa gagal meraih kemenangan di enam laga terakhir. Hasil ini menempatkan mereka berada di klasemen 14 dengan torehan 18 poin.
Usai diperkenalkan, Bertrand Crasson langsung memimpin latihan skuad Elang Jawa di Lapangan Pakembinangun pada Selasa (10/10/2023) sore.
Bukan Cuma Teknis dan Fisik
Tidak hanya teknis dan fisik, mengembalikan kepercayaan diri pemain juga menjadi fokus utama Bertrand Crasson di PSS.
"Saya katakan kepada mereka, jangan larut dalam rasa kecewa. Mereka pun merespons dengan baik serta berkomitmen untuk mengembalikan daya juang tinggi,” ujar pelatih kelahiran Brussel, Belgia itu.
"Kondisi saat ini yang terjadi di dalam tim menurut saya tidak perlu mencari-cari kesalahan yang telah lalu. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama dan menuju menjadi lebih baik," sambungnya.
Lebih Baik Lagi
Mantan bek Anderlecht era 90-an itu menyatakan, sebuah kehormatan diberi tanggung jawab melatih PSS Sleman.
Dia pun berjanji untuk mengembalikan nilai-nilai spirit tim yang hilang di beberapa laga sebelumnya.
“Tidak ada waktu untuk berpikir mengenai apa yang telah terjadi. Tugas saya membawa PSS segera lepas dari situasi yang sulit. Saatnya bekerja mempersiapkan segala sesuatunya menghadapi laga berikutnya kontra Persik Kediri,” tegasnya.
"Ada beberapa aspek yang hilang dalam beberapa pertandingan yang kami lalui ketika kehilangan bola, yakni semangat bertempur dan menekan lawan," ucap Bertrand Crasson.
Target Bertrand Crasson
Berbicara target, pelatih berlisensi UEFA Pro itu tentu ingin membawa Super Elang Jawa terbang tinggi. Namun, dia sadar untuk mencapainya tak semudah membalikkan telapak tangan.
"Keinginan saya bersama tim ini sebenarnya tidak bisa terlalu jauh mengkhayal. Karena saya juga bukan penyihir yang bisa mengetahui apa yang ada di depan. Tapi yang pasti, saya ingin memperbaiki penampilan reguler tim ini," kata arsitek berusia 52 tahun itu.
"Target saya kepada tim PSS yakni di setiap pertandingan ada peningkatan kualitas permainan. Tidak hanya itu, saya ingin meraih kemenangan dan tentu saja memperbaiki peringkat di klasemen."
“Kita ketahui sepak bola itu tidak bisa diprediksi. Namun, melihat semangat para pemain membawa tim ini menjadi lebih baik. Saya yakin bisa melakukannya," pungkas Bertrand Crasson