Bola.com, Milan - Sepak bola Italia sedang digegerkan kasus skandal judi ilegal. Beberapa pemain sedang dimintai keterangan oleh otoritas keamanan setempat, termasuk duo penggawa Timnas Italia, Sandro Tonali dan Nicolo Zaniolo.
Kemudian ada nama gelandang Juventus, Nicolo Fagioli. Sang pemain telah menyerahkan telepon selulernya demi membantu proses penyelidikan atas kasus skandal judi ilegal ini.
Menariknya, Tonali dan Zaniolo harus batal memperkuat Timnas Italia di ajang Kualifikasi Euro 2024. Rupanya kasus ini bisa membuat AC Milan mengalami kerugian, karena Sandro Tonali adalah bekas pemain mereka.
Pengacara sekaligus pakar keadilan olahraga Italia, Pierfilippo Capello menjelaskan sanksi apa yang mungkin dihadapi Nicolò Zaniolo, Sandro Tonali dan Nicolò Fagioli karena taruhan ilegal, termasuk apakah Newcastle United dapat mengakhiri kontraknya atau bahkan menuntut Milan.
Para pemain yang saat ini berada di Aston Villa, Newcastle dan Juventus semuanya secara resmi sedang diselidiki karena memasang taruhan menggunakan situs ilegal. Meskipun belum jelas apakah mereka bertaruh pada pertandingan sepak bola atau acara lainnya, termasuk blackjack dan poker.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menunggu Penyelidikan FIGC
Sky Sport Italia mewawancarai Pierfilippo Capello untuk menanyakan hukuman apa yang mungkin mereka hadapi dan membuat beberapa perbedaan penting.
“Sampai hari ini, mereka dituduh bertaruh melalui jalur tidak sah, jadi risikonya rendah. Sejauh yang kami tahu, Jaksa Federal FIGC belum membuka penyelidikan terhadap para pemain tersebut,” ujarnya seperti dilansir dari Football Italia.
“Jika ada tuntutan federal, maka Jaksa Penuntut Umum Turin akan menyampaikan informasi tersebut. Pada dasarnya, sistem peradilan olahraga jauh lebih cepat dibandingkan sistem peradilan sipil.”
Soal Hukuman
Pierfilippo Capello menambahkan, ada juga lebih banyak ruang untuk melakukan negosiasi, sehingga para pemain tidak mungkin menghadapi larangan tiga tahun karena taruhan ilegal.
“Jika pemain mengakui kesalahannya, dia bisa mengurangi separuh hukuman tiga tahunnya. Jika dia berkolaborasi secara proaktif dengan pihak berwenang, maka hukumannya bisa semakin dikurangi,” jelas Capello.
Tampaknya berat bagi polisi untuk tiba di kamp pelatihan Coverciano untuk mewawancarai Tonali dan Zaniolo menjelang pertandingan Italia versus Malta.
“Itu perlu, polisi harus menyadarkan masyarakat bahwa mereka sedang diselidiki, apakah mereka pemain sepak bola atau bekerja di bank, tidak ada bedanya.”
Ganti Rugi
Nicolo Zaniolo saat ini dipinjamkan ke Aston Villa dari Galatasaray. Sedangkan Newcastle United menghabiskan 80 juta pounds untuk mengontrak Sandro Tonali dari Milan. Menurut Capello, Newcastle bisa menuntut ganti rugi jika Tonali terbukti bersalah.
“Newcastle bisa segera menskors pemainnya. Saat ini dia terkena sanksi, hal ini akan merugikan klub, sehingga ada kemungkinan untuk mengakhiri kontraknya dan menuntut ganti rugi,” terangnya.
“Sedangkan bagi Milan, Newcastle diminta harus membuktikan bahwa Tonali bertaruh saat dia menjadi pemain mereka. Namun, mengetahui klub-klub Italia dan cara mereka beroperasi, hal itu sangat tidak mungkin terjadi,” jelasnya.
Sumber: Football Italia