Bola.com, Jakarta - Peluang Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Voli Putra 2025 disebut semakin besar. Belum lama ini perwakilan Federasi Voli Dunia (FIVB) datang untuk berkunjung.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Kompetisi PBVSI, Reginald Nelwan di Jakarta, Jumat (20/10/2023). Reginald menyatakan kunjungan itu terjadi pada Selasa (17/10/2023).
Menurut Reginald Nelwan, saat itu perwakilan FIVB cukup puas dengan fasilitas yang dimiliki Indonesia. Dalam kesempatan itu perwakilan FIVB juga bertemu dengan Menpora Dito Ariotedjo.
"Kemarin datang dua orang dari FIVB dan dua orang dari Volleyball World yang punya hak paten kejuaraan dunia. Mereka dua hari di sini bertemu dengan Menpora kemudian datang ke venue yang dijadikan calon," kata Reginald kepada awak media.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tiga Venue
Reginald Nelwan menyebut pihaknya mengajak perwakilan FIVB untuk mengunjungi tiga venue yang ada di Kompleks Gelora Bung Karno. Yakni Tennis Indoor, Istora, dan Indonesia Arena.
Menurut Reginald, para perwakilan FIVB itu memberikan respon yang positif setelah menyaksikan langsung tiga arena tersebut.
"Dari evaluasi mereka, mereka senang bertemu Menpora. Respons mereka positif tentang itu dan juga tentang venue. Kami mengajak mereka ke Tennis Indoor, Istora, dan Indonesia Arena," jelasnya.
Harapan FIVB
Reginald menyampaikan FIVB memiliki harapan Indonesia bersedia jadi tuan rumah Piala Dunia Voli Putra 2025. Hal ini jadi indikasi badan voli dunia sudah merestui turnamen level global itu diselenggarakan di Indonesia.
Lebih lanjut Reginald menyampaikan, untuk meningkatkan animo penonton di belahan dunia lain, rencananya ada skenario menggandeng Jepang untuk jadi tuan rumah bersama.
"Memang ada beberapa opsi. Opsi yang mereka juga tawarkan ke Indonesia untuk duet dengan Jepang. Tetapi opening dan closing tetap di Jakarta. Jadi kita bukan co-host tapi host utama," tandasnya.