Bruno Cheyrou (kanan) didatangkan Liverpool pada awal musim 2002/2003 setelah tampil menawan bersama Lille. Gelandang yang digadang-gadang sebagai titisan Zinedine Zidane oleh media-media Prancis ini nyatanya gagal tampil maksimal bersama The Reds. Hanya menorehkan 5 gol dari total 48 laga pada dua musim pertamanya, ia akhirnya dipinjamkan selama dua musim ke Marseille (2004/2005) dan Bordeaux (2005/2006). Akibat penampilannya tak kunjung membaik, Liverpool akhirnya melepasnya secara permanen ke Rennes pada awal musim 2006/2007. (AFP/Steve Parkin)
Liverpool sukses memenangkan perburuan sayap kanan Benfica, Lazar Markovic (kiri) yang diperebutkan beberapa klub besar Eropa pada awal musim 2014/2015. Pemain yang mendapat julukan Messi dari Serbia ini nyatanya hanya semusim bermain untuk Liverpool yaitu pada musim pertamanya. Total tampil dalam 34 laga di semua kompetisi, ia hanya mencetak 3 gol. Sempat dipinjamkan ke beberapa klub, seperti Fenerbahce, Sporting Lisbon, Hull City, Anderlecht dan Fulham hingga 2018/2019, ia akhirnya dilepas permanen ke Partizan pada 2019/2020. (AFP/Paul Ellis)
Ryan Babel didatangkan Liverpool pada awal musim 2007/2008 setelah tampil impresif bersama Ajax Amsterdam. Media-media Belanda pun menjulukinya sebagai The Next Thierry Henry. Namun julukan tersebut nyatanya tak menjadi kenyataan. Selain terbebani nama besar, potensinya juga seakan disia-siakan oleh pelatih Liverpool saat itu, Rafael Benitez yang kurang memberinya kesempatan tampil bersama skuad utama. Hanya tampil dalam 9 laga di Liga Inggris pada paruh pertama musim 2010/2011, ia akhirnya dilepas permanen ke Hoffenheim pada bursa transfer musim dingin 2010/2011. (AFP/Javier Soriano)