Bola.com, Jakarta - Performa Fabio Quartararo di atas motor Yamaha YZR-M1 masih naik turun pada ajang MotoGP 2023.
Dia sempat finis ketiga pada balapan MotoGP India, namun kemudian ia cuma finis posisi sepuluh MotoGP Jepang.
Menariknya, pada MotoGP Mandalika, ia kembali naik podium tiga, tapi kembali terpuruk di MotoGP Australia setelah menempati urutan 14.
Pada Main Race MotoGP Australia, praktis Fabio Quartararo tertinggal hampir 21 detik dari Johann Zarco sebagai pemenang balapan.
Usai balapan MotoGP Australia, Fabio Quartararo pun ditanya apakah satu musim dingi cukup buat Yamaha memperbaiki motor YZR-M1 agar bisa bersaing di baris depan, ia menjawab: "Kami butuh 15 musim dingin untuk bisa seperti Ducati."
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan Target
Namun keinginan Fabio Quartararo bukanlah berhasrat melihat motor YZR-M1 bisa seperti Ducati Desmosedici.
"Tapi seperti yang saya bilang, untuk menjadi layaknya Ducati, bukan sebuah target," ungkap pembalap asal Prancis itu.
"Targetnya adalah setidaknya mendekati. Karena setiap tahun, kami mungkin membuat satu langkah ke depan untuk satu sektor, tapi kemunduran pada dua sektor lainnya," lanjutnya.
MotoGP Thailand
Jelang MotoGP Thailand 2023 akhir pekan ini, Fabio Quartararo berada di posisi sepuluh klasemen pembalap.
Menariknya, Fabio Quartararo berstatus sebagai pembalap dari tim pabrikan Jepang terbaik saat ini.
Fakta di atas merupakan bukti, bukan cuma Yamaha, Honda juga alami keterpurukan dibandingkan pabrikan non Jepang seperti KTM, Aprilia sampai Ducati.
Sumber: Crash.net