Bola.com, Jakarta Harry Maguire membuktikan diri menjadi pemain yang masih layak untuk Manchester United.
Bek Inggris itu menunjukkan bahwa pemain yang pernah disingkirkan pelatih bisa saja merebut tempatnya kembali dalam tim. Sekarang, Maguire pantas jadi salah satu andalan Manchester United.
Sejak kedatangan Erik ten Hag, Maguire terus tersingkir ke bangku cadangan. Dia hanya bermain ketika ada bek inti cedera atau di kompetisi kelas dua, seperti Carabao Cup.
Musim ini, Maguire membuktikan diri bahwa dia layak bermain, bahkan bisa jadi starter. Banyak bek tengah MU yang cedera, dia pun mendapatkan kesempatan bermain.
Kesempatan
Nah, kesempatan itu dimaksimalkan Maguire sebaik mungkin. Dia sudah beberapa kali jadi penentu kemenangan di laga krusial, termasuk kemenangan atas Brentford sebelum jeda internasional dan yang terbaru kemenangan atas FC Copenhagen di Liga Champions.
Kebangkitan Maguire ini jadi cerita menarik. Ten Hag sudah berulang kali menunjukkan bahwa dia ingin melepas bek senior Inggris tersebut. Bahkan ban kapten Maguire pun sudah dicopot.
Musim panas 2023 lalu pun Maguire masuk dalam daftar jual MU, tapi pada akhirnya dia menolak pergi dan memilih berjuang.
Keputusan Te Hag
"Ten Hag ingin mendatangkan bek tengah baru musim panas lalu. Jean-Clair Todibo, Kim Min-jae, dan Benjamin Pavard adalah nama-nama yang ingin direkrut Ten Hag," ujar analis Premier League, Beth Tucker.
"Tidak lagi mengejutkan bahwa dia tidak mau memainkan Maguire. Ten Hag bahkan mencopot ban kapten darinya dan saya rasa itu sudah cukup jadi pertanda yang jelas."
Mental
Sebagian besar pemain mungkin bakal ciut ketika mengalami perlakuan seperti yang diterima Maguire dari Ten Hag. Namun, mantan kapten MU itu justru memilih bertahan dan berjuang merebut tempatnya kembali.
"Ten Hag sangat terbuka membiarkan Maguire pergi. Saya kira dia memang ingin Maguire pergi," sambung Tucker.
"Sayangnya, saya kira Maguire tidak mau menyerah begitu saja, dan mungkin tawaran uang yang masuk masih belum cukup memuaskan," tutupnya.
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas)