Bola.com, Jakarta Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, sulit menerima kekalahan timnya dari sang rival, Real Madrid di Estadi Olimpic Lluis Companys, Sabtu (28/10/2023).
Ini merupakan El Clasico pertama Liga Spanyol 2023/2024 itu berlangsung sengit, Madrid keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.
Barca coba tampil agresif sejak menit pertama. Madrid sempat keteteran dan sulit mengembangkan permainan, tapi pada akhirnya justru bisa mengamankan tiga poin.
Kali ini, Barcelona unggul lebih dahulu lewat gol cepat Ilkay Gundogan di menit ke-6. Peluang-peluang berikutnya gagal dimaksimalkan Blaugrana, sampai Jude Bellingham menyamakan kedudukan di menit ke-68.
Diobok-obok Jude Bellingham
Laga tampak akan berakhir imbang, kemudian Bellingham keluar jadi pahlawan dengan gol di injury time 90+2. Barca kehabisan waktu untuk membalas.
Barca memang layak disebut tampil lebih baik hampir sepanjang laga, tapi Madrid lagi-lagi menunjukkan efektivitas mereka. Skuad Carlo Ancelotti tidak butuh banyak peluang untuk mencetak gol.
Sepertinya situasi semacam itulah yang disesali Xavi. Timnya sudah bermain bagus dan aktif menyerang, hanya gagal mencetak gol penentu.
"Saya kira kami mendominasi dalam 60 menit pertama, tapi ketika Anda tidak bisa mencetak gol kedua, hal semacam ini bisa terjadi dalam sepak bola," ujar Xavi.
"Kami butuh lima atau enam peluang untuk mencetak gol, ketika Real Madrid bisa mencetak gol hanya dengan dua setengah peluang."
Penyesalan
Xavi memuji timnya yang sudah menunjukkan performa maksimal. Barca seharusnya keluar sebagai pemenang jika menilai performa secara adil, tapi Madrid punya keberuntungan.
"Saya rasa, bahkan hasil imbang pun tidak akan cukup bagi kami. Padahal mereka Madrid akan cukup puas dengan hasil imbang," lanjut Xavi.
"Ini hasil yang sangat buruk, tapi kami memberikan performa bagus," tandasnya.
Disadur dari: Bola.net (Richard Andreas)