Bola.com, Surabaya - Teriakan “Yahya Out” menggema di depan Sutos, Surabaya. Pekikan itu berasal dari suporter Persebaya Surabaya, Bonek, yang menggelar aksi demo di depan kantor marketing Persebaya, Senin (30/10/2023) pagi.
Ratusan Bonek mendatangi Sutos sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka menuntut perbaikan atas performa Persebaya yang sedang buruk. Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hasil ini.
Tim Bajul Ijo turun ke peringkat ke-11 klasemen sementara masih dengan 22 poin. Mereka berpotensi turun peringkat lagi karena masih ada beberapa pertandingan pekan ke-17 yang belum dimainkan.
Demo ini diawali dengan orasi yang disuarakan oleh dirigen Green Nord, Syaiful Antoni. Dia mengungkapkan bahwa manajemen klub harus bertanggung jawab atas performa buruk Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 2023/2023.
“Pemain kunci harusnya bertahan. Tapi, apa yang terjadi, satu per satu mereka lepas. Dari situ, kami mulai merasa resah. Harusnya, manajemen bisa mengambil pemain yang setara. Ini jadi PR besar bagi mereka yang di atas,” ungkapnya.
“Persebaya ini besar, bukan tim kaleng-kaleng. Bonek selalu ada untuk Persebaya dalam kondisi apapun. Bonek selalu yang terdepan jika Persebaya dizalimi,” imbuh pria yang akrab disapa Capo Ipul itu.
Masalah Pelatih
Meski Sutos diluruk Bonek, lalu lintas Jalan Hayam Wuruk yang ada di depannya tetap terpantau lancar. Pihak kepolisian juga datang untuk mengamankan aksi itu.
Bonek masih terus meneriakkan “Yahya Out” sebagai bagian dari tuntutan mereka dalam aksi ini. Mereka tidak ingin membiarkan Persebaya yang dibanggakan terus menuai hasil negatif di Liga 1.
“Persebaya tidak pantas berada di bawah peringkat 10. Persebaya selayaknya ada di peringkat kedua atau satu, tidak lebih. Itu lebih layak. Tidak ada revisi target. Target kita tetap sama, yaitu juara,” ujar Capo Ipul.
Sebelumnya, manajemen Persebaya untuk kali kedua menunjuk Uston Nawawi sebagai pelatih interim. Pengumuman ini muncul setelah mereka kalah 0-4 dari Persik Kediri dalam pekan ke-17 BRI Liga 1 2023/2024, Jumat (27/10/2023).
Posisi Gombau Menggantung
Pihak klub tidak menjelaskan bagaimana nasib pelatih kepala Josep Gombau dalam pengumuman yang diunggah di situs resmi klub, Jumat (28/10/2023) malam.
Pertandingan melawan Persik itu membuka kualitas buruk Persebaya. Lini belakang Bajul Ijo benar-benar jadi sorotan saat kalah dengan skor memalukan di kandang Persik Kediri.
Permainan mereka sangat buruk di lini belakang. Ditambah, Song Ui-young kemudian mencetak gol bunuh diri sangat menghalau bola. Kartu merah yang diterima Reva menambah lengkap derita Persebaya di laga ini.
Hasil tersebut membuat Persebaya telah melewati tiga laga terakhir dengan kekalahan. Sebelumnya, mereka sudah kalah 2-3 dari Persib Bandung (7/10/2023) dan takluk 1-3 kontra Bali United (20/10/2023).
Hasil Buruk
Josep Gombau tercatat menangani Persebaya dalam enam laga. Hasilnya sangat buruk dengan hanya sekali menang dan sekali seri, empat lainnya berakhir dengan kekalahan.
Nasibnya hampir sama dengan Aji Santoso di awal musim. Aji saat itu juga menangani Bajul Ijo dalam enam laga, namun mampu menyumbang satu menang, dua seri, dan tiga kalah sebelum jabatan pelatih kepala dilepas.
Bedanya, status Aji Santoso saat itu diistirahatkan, sedangkan pihak manajemen Persebaya tidak memberi kejelasan soal nasib Josep Gombau dipecat, dilepas, atau diistirahatkan.
Persebaya sebenarnya sempat tampil apik dengan tak terkalahkan di bawah arahan pelatih interim Uston Nawawi. Tanpa pelatih kepala, mereka justru mampu membukukan empat menang dan sekali seri. Kini, Uston kembali menjabat status itu.
Baca Juga