Bola.com, Jakarta - Arema FC akan mengawali putaran kedua BRI Liga 1 2023/2024 dengan menghadapi Dewa United. Tim besutan Fernando Valente dijadwalkan menjamu lawannya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (2/11/2023).
Laga yang tidak mudah, karena Arema FC belum meraih kemenangan dalam tiga laga beruntun. Sementara Dewa United jauh lebih baik setelah mendapat dua kemenangan dan satu kekalahan.
Kondisi berbeda tersebut membuat Dewa United saat ini berada di papan tengah. Sementara Arema masih terjebak di zona degradasi.
Namun jika melihat dari materi pemain, kedua tim bisa dibilang berimbang. Mulai dari kiper hingga lini depan. Bedanya, Dewa United bisa bermain lebih kompak. Selain itu, mereka seakan bermain tanpa beban dan punya kepercayaan diri.
Sementara Arema, sampai saat ini performanya belum stabil. Sang pelatih mengakui jika dia masih butuh waktu untuk memperbaiki kelemahan timnya.
Selain itu, Singo Edan hanya punya waktu singkat untuk memperbaiki timnya. Lantaran tidak ada jeda setelah putaran pertama berakhir. Singo Edan juga belum mendapatkan pemain baru untuk transfer window.
Kendati demikian, masih ada kans bagi Arema FC untuk meraih kemenangan. Mengingat mereka punya semangat untuk memangkas jarak dengan tim diatasnya. Berikut perbandingan antarlini kedua tim versi Bola.com.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dua Kiper dengan Save Tinggi
Arema dan Dewa United sama-sama menggunakan kiper asing. Julian Schwarzer di Arema dan Sonny Stevens di Dewa United. Keduanya sama-sama kiper tangguh, karena masuk dalam lima besar kiper dengan jumlah save tertinggi musim ini.
Sonny ada di urutan kedua dengan 59 penyelamatan. Sedangkan Julian di urutan ke empat dengan 44 save. Ini sekaligus jadi sinyal jika dua tim bakal sulit mencetak gol di laga ini. Sejak awal kompetisi, Sonny menjelma sebagai kiper tangguh.
Sebab, pertahanan Dewa United juga tidak terlalu rapi. Sehingga kiper asal Belanda itu harus banyak melakukan penyelamatan. Namun saat ini pertahanan Dewa United lebih kukuh. Sehingga dia terbantu untuk mengamankan gawangnya.
Sedangkan Julian, dia banyak melakukan penyelamatan di setiap pertandingan. Karena pertahanan Singo Edan sampai saat ini masih mudah ditembus. Jadi, kiper asal Filipina harus jatuh bangung mengawal gawangnya.
Pertahanan Buruk Tuan Rumah
Sektor ini bisa dibilang salah satu titik lemah Arema. Mereka sudah kebobolan 31 gol. Jadi yang terbanyak kedua setelah Bhayangkara FC. Musim ini, Singo Edan punya pertahanan yang buruk karena sering gonta-ganti pemain.
Duet stoper Bagas Adi dan Ichaka Diarra sepertinya tampil dibawah performa terbaik, karena mereka beberapa kali diganggu cedera.
Begitu juga dengan sektor bek kiri. Kapten tim Ahmad Alfarizi sampai saat ini baru tampil dalam tiga pertandingan. Penggantinya, Mikael Tata bermain kurang konsisten. Sama halnya dengan bek kanan. Rifad Marasabessy beberapa kali diterpa cedera.
Imbasnya, chemistry pemain belakang tak bisa terbangun sempurna. Karena hampir setiap pertandingan selalu ada perubahan.
Berbeda dengan Dewa United. Mereka punya Risto Mitrevski, M. Zaenuri, Henhen Herdiana, Agung Mannan dan lainnya. Meski beberapa pemain baru musim ini tampil bersama, kini mereka mulai punya pertahanan solid.
Buktinya, gawang mereka baru kemasukan 22 gol. Sama seperti milik Persib Bandung yang ada di papan atas.
Kreativitas Lini Tengah Tim Tamu
Kurang maksimalnya performa Arema musim ini juga disebabkan lini tengah kurang kreatif. Meskipun punya gelandang serang dengan skill tinggi, Ariel Lucero, itu tak cukup membantu Arema lepas dari papan bawah. Lini depan Arema tak banyak dapat suplai bola matang dari lini tengah.
Selain Ariel, lini tengah Arema tampak kurang padu. Terkadang beberapa pemain terlalu lama menguasai bola. Tak jarang lini tengah Arema melakukan salah passing dan membuat lawan melakukan serangan balik.
Sedangkan Dewa United, punya pemain dengan kreatifitas tinggi. Seperti Ricky Kambuaya, Dimitris Kolovos, Majed Osman dan beberapa nama lainnya. Wajar jika tim ini jadi kuda hitam, karena lini tengahnya dihuni pemain yang punya kreativitas tinggi.
Adu Tajam Penyerang Brasil
Sektor ini pasti jadi sorotan. Karena dua tim punya andalan untuk urusan mencetak gol. Arema diperkuat Gustavo Almeida yang kin jadi top skorer Liga 1 dengan 12 gol. Sedangkan Dewa United punya Alex Martins yang ada di posisi kedua top skorer dengan 11 gol.
Artinya, kedua pemain akan bersaing menambah pundi-pundi gol di laga ini. Kebetulan Gustavo dan Alex sama-sama dari Brasil. Karakter mereka hampir mirip, sebagai targetman. Kini tergantung bagaimana rekan-rekannya memberi dukungan.
Siapa yang dapat banyak suplai bola matang, tentu punya kans lebih besar mencetak gol di laga ini. Selain itu juga memantapkan posisi sang striker di daftar top skorer. Jika melihat permainan dua tim selama putaran pertama, Alex lebih banyak dapat support bola matang.
Dia didampingi Egy Maulana, Feby Eka, dan beberapa pemain winger lain. Sedangkan Gustavo lebih banyak menciptakan peluang sendiri di Arema.