Bola.com, Jakarta - Jose Mourinho memiliki reputasi sebagai salah satu manajer paling kejam dalam sepak bola, tetapi terkadang juga bisa menjadi lembut dan penuh perhatian.
Bintang-bintang dari Chelsea, Manchester United, dan Inter Milan pasti pernah merasakannya.
Tentu saja, pelatih asal Portugal itu adalah salah satu manajer paling sukses di generasinya. Meskipun tidak disukai semua orang, Jose Mourinho tak peduli.
Dia tetap melaju dengan metode yang dipilihnya. Omongan orang hanya dianggap angin lalu.
Namun, tangan dingin Jose Mourinho tidak selalu ampun. Ada delapan bintang yang gagal dimaksimalkan potensinya oleh pelatih berjulukan Special One itu.
1. Mohamed Salah
Membiarkan Mohamed Salah lolos dari genggamannya pasti menjadi salah satu kesalahan terbesar dalam karier Mourinho yang termasyhur. Pemain sayap Mesir itu kesulitan bersinar di Chelsea di bawah asuhan Mourinho.
John Obi Mikel baru-baru ini mengungkapkan Mourinho pernah membuat Salah menangis.
“Mereka sangat tidak beruntung, Mourinho, kemudian tidak dapat menahan diri,” kata Mikel di The Obi One Podcast.
“Jika Anda tidak bermain baik, tidak peduli siapa Anda, dia akan menyemprot Anda."
“Dia pernah memarahi Mohamed Salah di babak pertama. Salah menangis. Kami pikir 'Oke, dia akan membiarkan dia kembali ke lapangan' tapi kemudian dia menghancurkan anak itu dan menariknya keluar," imbuh Mikel.
Mourinho tidak pernah melihat potensi dalam diri Salah. Cukup adil mengatakan bahwa segala sesuatunya berjalan baik pada akhirnya. Setelah mendapatkan kembali kepercayaannya di Italia, Salah kembali ke Liga Inggris seperti manusia baru bersama Liverpool pada 2017 dan sisanya adalah sejarah.
2. Paul Pogba
Supaya adil bagi Mourinho, dapat dibilang beberapa manajer Manchester United kesulitan mendapatkan yang terbaik dari Pogba. Namun, mengingat kepribadian Mourinho yang tajam, dia akan selalu berkonfrontasi dengan pemain Prancis itu pada tahap tertentu.
Mantan bos MU itu diduga menyebut Pogba sebagai ‘virus’ yang jelas memicu perselisihan. Mereka juga bentrok pada 2017 setelah Mourinho tidak senang dengan Pogba yang bepergian ke Miami saat sedang memulihkan diri dari cedera.
“Semuanya dimulai ketika saya cedera,” kata Pogba dalam film dokumenter Amazon Prime-nya.
“Saya memutuskan pergi ke Miami untuk rehabilitasi. Di Miami, seorang paparazzi memotret saya bersama istri saya Zulay"
“Mourinho mengirimkan foto itu ke Mino Raiola (agen Pogba). Saya tidak menyukainya sama sekali… sama sekali. Saya berkata kepada Mou, 'Apakah kamu serius? Saya cedera, tapi saya datang ke sini untuk berlatih tiga kali sehari. Menurutmu saya ini siapa? Saya tidak seperti pemain lain.”
3. Luke Shaw
Hubungan Mourinho dengan Shaw cukup menarik. Bos asal Portugal itu sangat vokal mengkritik Shaw di media karena sering mengincar bek sayap United tersebut.
“Shaw ada di depan saya dan saya membuat setiap keputusan untuknya,” kata Mourinho pada 2017 setelah MU bermain 1-1 dengan Everton. “
"Dia harus mengubah otak sepak bolanya. Kami membutuhkan kualitas fisik dan teknisnya yang luar biasa, tetapi dia tidak bisa terus bermain dengan otak saya.”
4. Kevin de Bruyne
Kevin de Bruyne dianggap banyak orang sebagai playmaker terbaik di generasinya. Masih menjadi misteri mengapa Mourinho tidak pernah terlalu memperhatikan De Bruyne di Chelsea.
“Saya tidak pernah pergi ke Jose Mourinho. Saya berlatih keras. Saya sudah cukup menunjukkannya. Tapi itu adalah mitos sepak bola bahwa jika Anda berlatih dengan baik, Anda mendapat peluang,” jelas De Bruyne.
"Itu tidak benar. Saya membiarkannya sedikit menggantung karena tidak melihat peluang untuk bermain lagi. Tetapi terkadang saya belajar untuk berperilaku berbeda."
"Anda bisa keluar dari situasi seperti itu. Tapi saya tidak melihatnya saat itu. Saya hanya ingin pergi. Dan saya juga tidak membenci Mourinho. Saya bukan anak kecil. Yang jelas saat itu tidak berhasil.”
5. Andriy Shevchenko
Shevchenko memiliki momen-momen tersendiri saat membela Chelsea. Namun masa kerjanya di Stamford Bridge sangat mengecewakan.
Mourinho mendorong pemenang Ballon d’Or itu bermain melebar untuk mengakomodasi Didier Drogba dan tidak lama kemudian semuanya mulai berantakan.
Dalam beberapa hal, Shevchenko ikut bertanggung jawab atas pemecatan pertama Mourinho di Chelsea.
6. Alexis Sanchez
Kepindahan dari Arsenal ke MU adalah bencana bagi Sanchez. Dia tampak seperti bayangan dirinya yang dulu bermain di Old Trafford karena kepercayaan dirinya dengan cepat menyusut di bawah asuhan Mourinho.
“Kadang-kadang saya tidak bermain, lalu saya bermain, lalu tidak bermain. Sebagai pemain Anda kehilangan kepercayaan diri. Setiap pemain kehilangan kepercayaan diri mereka, apakah Anda mengerti?” Sanchez mengatakan kepada BBC Sport pada 2020.
“Dan kemudian tercipta suasana yang tidak sehat. Terkadang saya bermain bagus dan saya mencetak gol dan dia menarik keluar saya.”
7. Dele Alli
Mantan gelandang Tottenham Hotspur itu memainkan sepak bola terbaiknya di bawah asuhan Mauricio Pochettino. Tetapi, Mourinho kesulitan untuk mendapatkan semangat yang sama darinya.
Klip Mourinho yang menyebut Alli malas menjadi viral pada 2020. Namun, Alli menambahkan beberapa konteks pada situasi tersebut.
“Komentar malas itu, orang-orang suka mengungkitnya,” kata Alli di The Overlap.
“Dalam wawancara di Amazon itu, dia menyebut saya malas. Itu adalah hari setelah hari pemulihan. Seminggu kemudian, dia meminta maaf kepada saya karena dia melihat saya berlatih dan bermain.
“Tapi itu tidak ada dalam film dokumenter dan tidak ada yang angkat bicara mengenai hal itu. Di rapat tim dia bilang saya pemalas, tapi satu lawan satu, saya kira di lapangan, dia minta maaf. Saya tidak memikirkan apa pun saat itu karena tahu saya tidak malas.”
8. Ricardo Quaresma
Bakat Quaresma tidak diragukan lagi, namun kariernya bersama Mourinho di Inter Milan tidak berjalan sesuai rencana. Meskipun bos asal Portugal itu sendiri yang mendorong untuk bersinar, Quaresma dengan cepat mendapati dirinya berada di urutan bawah.
“Penyesalan terbesar saya adalah bergabung terhadap Inter,” katanya kepada surat kabar Portugal Publico.
“Kebahagiaan dan kepercayaan diri direnggut dari saya. Pada satu titik saya bahkan tidak dipanggil lagi. Saya merasa terpinggirkan dari skuad dan terbangun sambil menangis ketika harus menghadiri sesi latihan."
“Saya masih belum memahami beberapa hal yang terjadi Mourinho Begitu saya tiba di Milan, sudah jelas saya direkrut hanya karena Mourinho menginginkan saya. Lalu, tiba-tiba, saya berhenti bermain," keluhnya.
Sumber: Planet Football