Ducati Malah Bangga Kalau Jorge Martin Bawa Tim Satelit Juara MotoGP 2023

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 04 Nov 2023, 20:45 WIB
Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, meraih pole position pada MotoGP San Marino setelah menjadi yang tercepat pada babak kualifikasi yang digelar, Sabtu (9/9/2023) sore WIB. (AFP/Lluis Gene)

Bola.com, Jakarta - Ducati makin bermartabat tinggi jika rider Prima Pramac Racing, Jorge Martin, yang menjuarai MotoGP 2023 alih-alih rider Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia. Itulah pendapat rider GASGAS Factory Racing Tech 3, Pol Espargaro. Menurutnya, Martin bisa mendobrak stereotipe rider tim satelit.

Dengan tiga seri tersisa, Bagnaia sedang memimpin klasemen dengan keunggulan 13 poin dari Martin. Meski terbukti lebih dominan pada paruh kedua musim, Martin yakin Bagnaia punya beban ekstra karena pembalap tim pabrikan selalu lebih diharapkan jadi juara dunia.

Advertisement

Espargaro punya opini yang mirip. Namun, ia yakin jika Martin yang keluar jadi juara, artinya tak ada lagi mitos bahwa para pembalap mustahil punya kans jadi juara bareng tim satelit. Jika ini berhasil, maka tim-tim satelit MotoGP akan lebih dipercaya oleh para rider muda.

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sebut Level Jorge Martin di Atas Pecco Bagnaia

Ini adalah kemenangan keempat Jorge Martin pada musim ini, menyusul kesuksesan di Jerman, San Marino, dan Jepang. Capaiannya di Buriram juga membuat jaraknya dari Francesco Bagnaia di klasemen terpangkas menjadi 13 poin. (AP Photo/Kittinun Rodsupan)

"Bakal mengagumkan jika Jorge juara bareng Pramac. Bakal menakjubkan bagi Ducati. Dengan cara ini, Anda bisa memberi janji kepada pembalap muda yang ingin naik kelas, bukti bahwa memungkinkan jadi juara [di tim satelit]. Ini akan menambah nilai pabrikan mereka," ujar Espargaro via DAZN pada Rabu (1/11/2023).

Pembalap Spanyol ini juga yakin Martin sedang di atas angin. Kecepatan dan konsistensinya melebihi Bagnaia, apalagi ia kompetitif dalam segala kondisi dan di atas kompon ban apa pun. Namun, Espargaro juga memperingatkan Bagnaia mungkin punya keunggulan tersendiri.

"Jorge ada di level yang menakjubkan. Saat ini saya melihatnya di atas Pecco. Namun, membela tim pabrikan bikin Anda dapat dukungan ekstra, Pecco mungkin punya lebih banyak orang yang bekerja di timnya. Ia memiliki banyak elektronik yang lebih cocok dan detail daripada yang Jorge punya. Ini seperti David versus Goliath," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Berharap Pedro Acosta Bantu KTM Saingi Ducati

Pembalap Pramac Ducati asal Spanyol, Joirge Martin (AFP)

Di lain sisi, Espargaro yang musim depan beralih menjadi test rider KTM bersama Dani Pedrosa dan Jonas Folger, sangat berharap KTM bisa mengejar Ducati dalam kurun dua tahun. Ia meyakini bahwa penggantinya di GASGAS, Pedro Acosta, merupakan pembalap yang mungkin akan mewujudkan hal ini.

"Saya sangat yakin KTM bisa menyaingi Ducati. Mungkin Pedro orang yang tepat untuk bersinar dengan motor kami dalam dua tahun ke depan. Saya membuat langkah pertama, Brad (Binder) membuat langkah kedua. Pedro bisa membuat langkah ketiga dan membawa motor kami ke puncak," tutupnya.

Selain Bagnaia dan Martin, Marco Bezzecchi juga masih punya peluang matematis untuk menjadi juara dunia. Saat ini ia tertinggal 79 poin, ketika tiga seri tersisa musim ini masih menyediakan 111 poin maksimal untuk diperebutkan ketiga pembalap.

Sumber: DAZN, Marca

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, 4/11/2023)