Jelang MotoGP Malaysia 2023: Mengenang Tragedi di Sepang Tahun 2011 Saat Marco Simoncelli Meninggal Dunia

oleh Hendry Wibowo diperbarui 05 Nov 2023, 15:15 WIB
Marco Simoncelli_(AFP/Toshifumi Kitamura)

Bola.com, Jakarta - Seri ke-18 Kejuaraan Dunia Balap Motor 2023 pada MotoGP Malaysia 2023 di Sirkuit Sepang punya makna krusial, khususnya untuk Pecco Bagnaia dan Jorge Martin.

Karena kini, jelang tiga seri terakhir, Pecco Bagnaia memimpin klasemen dengan gap cuma 13 poin dari Jorge Martin.

Advertisement

Apapun bisa terjadi pada seri terakhir, khususnya di balapan MotoGP Malaysia yang dikenal sering terjadi drama.

Semua bahkan dipastikan masih ingat tragedi di MotoGP Malaysia 2011, tepatnya bulan Oktober pada tahun tersebut.

Ya, MotoGP kehilangan salah satu bakat terbaik, Marco Simoncelli yang meninggal dunia akibat kecelakaan di Sepang.

Pada artikel ini, Bola.com mengajak pembaca mengenang apa yang terjadi MotoGP Malaysia 2011. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Insiden Marco Simoncelli

MotoGP pernah kehilangan seorang rider pemberani asal Italia, Marco Simoncelli, yang tutup usia setelah mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Oktober 2011. 

Kecelakaan yang dialami Marco Simoncelli dan melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi di MotoGP Malaysia 2011 memang tidak bisa terhindarkan.

Saat itu balapan baru berjalan dua lap, di mana pada awal balapan Simoncelli begitu ketat bersaing dengan Alvaro Bautista. Namun, saat tengah menikung, Simoncelli kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

 

3 dari 5 halaman

Terlindas Valentino Rossi

Mendiang Marco Simoncelli dan Valentino Rossi bersahabat (Foto: MotorLands.eu)

Sayangnya, Simoncelli terjatuh dengan posisi tetap berada di motornya yang kemudian meluncur dari tengah lintasan ke arah kanan, di mana dari arah belakang Colin Edwards dan Valentino Rossi tidak bisa menghindari tabrakan tersebut.

Colin Edwards ikut terjatuh setelah menabrak tubuh bagian belakang Simoncelli yang berada di atas aspal.

Sementara Valentino Rossi masih bisa menjaga keseimbangan dan terus berjalan. Namun, Simoncelli tidak bisa diselamatkan.

Insiden itu cukup buruk baginya. Bahkan helm pembalap Honda Gresini itu sampai terlepas dari kepalanya.

4 dari 5 halaman

Cerita Sang Ayah

Dunia balap motor berduka saat itu. Simoncelli yang dikenal memiliki gaya balapan yang unik karena keberaniannya untuk beradu dengan pembalap lain telah tiada. Valentino Rossi, sang kompatriot, tak bisa menahan derasnya air mata.

Begitu pun dengan Paolo Simoncelli, ayah dari Marco. Bahkan Paolo sampai tidak mau menginjakkan kaki di Sirkuit Sepang setelah kejadian itu hingga akhirnya datang ke Malaysia pada 2017.

Paolo memberanikan diri untuk datang mengunjungi Sepang saat MotoGP Malaysia 2017. Pria asal Italia itu pun tidak bisa menyembunyikan emosional yang dirasakannya.

"Tanpa didampingi istri, saya tidak akan berani melakukan perjalanan ke Sepang. Sangat sulit datang ke sini, tapi kami memutuskannya untuk melakukannya. Itu adalah sebuah rencana dan kami sepakat bahwa istriku akan ikut," kata Paolo, dilansir Speedweek, kala itu.

5 dari 5 halaman

Menghampiri Lokasi Kecelakaan

Ayah mendiang pembalap Marco Simoncelli, Paolo Simoncelli, mengaku belum bisa melupakan kejadian tragis di Sirkuit Sepang yang merenggut nyawa putranya itu enam tahun silam. (dok. Speedweek)

Ketika datang ke Sepang pada MotoGP Malaysia 2017, Paolo Simoncelli yang begitu emosional ketika sang istri ingin melihat lokasi kecelakaan anaknya. Saat itu, pengelola Sirkuit Sepang sengaja membangun sebuah monumen untuk menghormati Marco Simoncelli.

Paolo mengaku tidak kuasa menahan kesedihan, tapi akhirnya memutuskan untuk menyusul sang istri ke lokasi kecelakaan tersebut. Bahkan di sana, Paolo bertemu dengan sejumlah pembalap, termasuk sahabat anaknya, Valentino Rossi.

"Saya tidak bisa melakukannya sendiri, tapi saya tidak ingin meninggalkan tim sendiri. Istri saya ingin mendatangi lokasi kecelakaan sendiri. Saya tidak lama menyusul dan bertemu dengan Pedrosa, Marquez, dan Valentino. Kami saling berpelukan di sana," ujar Paolo.

Berita Terkait