3 Pembeda Indonesia Dibanding Dua Tuan Rumah Piala Dunia U-17 Sebelumnya: Mampu Pecahkan Rekor Jumlah Penonton?

oleh Choki SihotangRadifa Arsa diperbarui 11 Des 2023, 15:50 WIB
Piala Dunia U-17 - Ilustrasi Suporter Timnas (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi saksi penampilan para pemain muda potensial pada Piala Dunia U-17 2023. Jika dibandingkan dua edisi terakhir, ada sejumlah perbedaan Indonesia dengan tuan rumah lainnya.

Sebelum Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-17 2023, edisi ini terakhir kali digelar pada 2019 di Brasil. Adapun pada edisi sebelumnya, Piala Dunia U-17 2017 berlangsung di India.

Advertisement

Apabila membandingkan catatan penyelenggaraan kedua tuan rumah sebelumnya, ada beberapa fakta menarik yang mengiringinya. Hal ini berkaitan dengan proses penunjukan tuan rumah hingga rekor jumlah penonton.

Berikut Bola.com menyajikan perbandingan catatan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 antara Indonesia dengan dua tuan rumah edisi sebelumnya.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Penunjukan Tuan Rumah

Kemeriahan Trophy Experience FIFA World Cup U-17 2023 di Solo dihadiri oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Plt Gubernur Jateng, Nana Sudjana dan Kanjeng Gusti Mangkoenegara X, Minggu (5/11/2023). (Dokumentasi LOC Piala Dunia U-17 2023)

Ketiga penyelenggara ini memang melewati proses yang berbeda antara satu lainnya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17. Indonesia, misalnya, menjadi tuan rumah pengganti setelah Peru gagal menyelesaikan persiapan infrastruktur.

Pengunduran diri Peru diumumkan pada 3 April 2023. Dua bulan kemudian, FIFA secara resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah pengganti. Hal ini disebut sebagai kompensasi setelah hak tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut FIFA karena partisipasi Israel yang menjadi polemik.

Hampir mirip dengan kasus Indonesia, penunjukan Brasil juga tak bisa dilepaskan dari kegagalan Peru menyiapkan aspek infrastruktur. FIFA akhirnya melobi Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) untuk menjadi pengganti. Tawaran ini pun disambut dengan tangan terbuka.

Dari ketiga negara ini, India jadi satu-satunya penyelenggara yang melewati proses bidding. Saat itu, mereka bersaing dengan Azerbaijan, Irlandia, dan Uzbekistan. FIFA akhirnya resmi menunjuk India pada medio Desember 2023 untuk jadi tuan rumah edisi 2017.

3 dari 5 halaman

Jumlah Kota Penyelenggara

Piala Dunia U-17 - Ilustrasi Stadion JIS, Manahan, Gelora Bung Tomo, Stadion Si Jalak Harupat (Bola.com/Adreanus Titus)

Dalam beberapa edisi terakhir, Indonesia sebetulnya bukan satu-satunya penyelenggara yang menggunakan empat venue saja meski format Piala Dunia U-17 diikuti 24 peserta yang dibagi ke enam grup.

Indonesia menunjuk Jakarta International Stadium, Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, dan Stadion Gelora Bung Tomo. Hal serupa juga dilakukan Brasil saat memilih Estadio da Serrinha, Estadio Olímpico, Estadio Bezerrão, dan Estadio Kleber Andrade.

Padahal, pada edisi 2017, India menggunakan enam venue yang berada di enam kota yang berbeda, yakni Salt Lake Stadium, Kaloor,Stadium, Jawaharlal Nehru Stadium, DY Patil Stadium, Indira Gandhi Athletic Stadium, dan Fatorda Stadium.

Dari ketiga penyelenggara ini, Brasil memang memilih stadion-stadion dengan kapasitas yang kecil. Estadio Kleber Andrade yang paling besar pun hanya bisa menampung 21 ribu penonton.

4 dari 5 halaman

Jumlah Kehadiran Penonton

Kemeriahan acara Trophy Experience Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung dari Stadion Sriwedari menuju kawasan Pura Mangkunegaraan, Minggu (5/11/2023) dihadiri oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka serta ribuan masyarakat. (Bola.com/Radifa Arsa)

Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia memang belum digelar. Namun, pada saatnya nanti, salah satu catatan yang patut mendapatkan perhatian khusus ialah jumlah kehadiran penonton sepanjang kejuaraan ini.

Pasalnya, dua tuan rumah sebelumnya memperlihatkan tingkat okupansi stadion yang kontras. Di Brasil, misalnya, jumlah penonton yang menyaksikan total 52 pertandingan hanya mencapai 174.603 penonton, atau rata-rata 3.358 per laga.

Sementara itu, India menjadi salah satu penyelenggara tersukses untuk level Piala Dunia U-17. Pasalnya, mereka sukses melampaui rekor jumlah penonton yang sebelumnya diukir China pada edisi 1985.

Ketika itu, China sukses mendatangkan 1,2 juta penonton sepanjang turnamen, sedangkan India berhasil mengukir 1,3 juta penonton. Artinya, dalam setiap laga, rata-rata penontonnya mencapai 25 ribu.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait