Bola.com, Jakarta Arema FC resmi meminjamkan penyerang terbaiknya, Gustavo Almeida ke Persija Jakarta hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024.
Manajemen Arema tidak menyebutkan secara gamblang alasannya. Namun, disinyalir langkah ini dilakukan untuk menyelamatkan tim dari segi finansial.
Mengingat Arema saat ini harus menggelontorkan banyak dana sebagai tim musafir yang bermain di Bali. Pemasukan dari penonton juga tidak bisa diharapkan. Lantaran hanya segelintir Aremania yang memberi dukungan langsung.
Tapi, keputusan ini tetap memantik reaksi dari Aremania. Terutama di media sosial. Hari ini, manajemen Arema FC merilis kepergian Gustavo Almeida di akun instagram @aremafcofficial. Baru lima jam diposting, sudah ada 5 ribu komentar.
Posisi Arema Sulit
Mayoritas menyayangkan keputusan melepas Gustavo. Posisi tim berjulukan Singo Edan ini sedang berada di zona degradasi. Jadi, bukan waktunya untuk melepas pemain yang bisa mereduksi kekuatan tim.
“Katanya mau dipagarin. Lah sekarang malah dilepas. Tim lain berbenah cari pemain. Malah Arema bingung jual pemain,” tulis @rudi_2.6_.
Sebenarnya rumor hengkangnya Gustavo sudah bermunculan sebelum trasnfer window dibuka. Namun, manajemen menegaskan akan memagari sang pemain.
Tidak sedikit pula yang makin pesimis dengan prestasi Arema musim ini. Gustavo menyumbangkan 14 gol dari total 20 gol singo Edan.
Kehilangan
Artinya, Singo Edan kini kehilangan pemain yang mencetak 70 persen gol saat ini. Jika performa Arema makin terpuruk, pintu turun kasta ke Liga 2 makin terbuka lebar.
“Kami kaget kenapa pemain yang berkontribusi paling besar justru dilepas. Alasan sesungguhnya harus disampaikan kepada suporter. Mendatangkan pemain baru, juga masih butuh waktu untuk adaptasi,” kata Awang Karta, Aremania Korwil Kanjuruhan.
Makin Sulit Dapat Dukungan
Jika tanpa Gustavo performa Arema makin buruk, tentu dukungan dari Aremania makin sulit didapatkan. Lantaran Gustavo jadi pemain yang bisa mengatrol permainan tim. Perlu diketahui, dalam waktu dekat Arema juga tetap bermain di Bali.
Mereka masih kesulitan pindah homebase ke Jawa Timur. Sehingga ada jarak antara Aremania dengan Arema. Ditambah lagi persoalan suporter yang trauma dan kecewa dengan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Dimana 135 nyawa melayang setelah pertandingan Liga 1 antara Arema melawan Persebaya.