Bola.com, Jakarta - Mantan penyerang Liverpool, Roberto Firmino mengakui mantan rekan setimnya, Sadio Mane dan Roberto Firmino tidak pernah dekat.
Firmino membuat pengakuan itu dalam buku barunya, mengingat perselisihan mereka yang terkenal melawan Burnley.
"Suasananya jelas tegang. Meski mendapat hasil bagus, ledakan kemarahan dari Sadio terjadi di pertandingan ketika dia digantikan di menit-menit terakhir. Bahasa Inggris saya tidak terlalu bagus, jadi saya tidak bisa memberi tahu Anda apa tepatnya Mana berteriak ketika dia pergi.Tapi jelas tidak ada yang menyenangkan tentang ini!" tulis Firmino.
Mane dan Salah mampu membawa The Reds meraih kejayaan. Bukan hanya pada level domestik, tetapi juga di pentas Eropa. Bersama Mane dan Salah, tim yang bermarkas di Anfield itu telah meraih juara Premier League dan Liga Champions.
Tapi, ada banyak spekulasi tentang hubungan Mane dan Mohamed Salah.
Firmino Jadi Penengah
Sadio Mane bergabung dengan Liverpool pada awal musim 2016/2017. Satu musim lebih awal dibanding Mohamed Salah. Mereka punya kolaborasi yang bagus di lini depan, bersama Roberto Firmino.
"Saya mengenal orang-orang ini dengan sangat baik, mungkin lebih baik dari siapa pun. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, seringai, bahasa tubuh, ketidakpuasan ketika salah satu marah kepada yang lain. Saya merasakannya," katanya
Saya adalah penghubung mereka dalam serangan kami. permainan dan petugas pemadam kebakaran pada saat-saat itu. Bagi banyak orang, perselisihan antara Sadio dan Mo ini adalah yang pertama, dan bagi sebagian orang, yang pertama dan terakhir. Tapi saya tahu itu sudah terjadi sejak musim sebelumnya. Insting dan tugas saya adalah meredakan situasi. di antara keduanya Tuangkan air ke dalam api, bukan bensin," lanjutnya
Tidak Berteman Baik
Sadio Mane dan Mohamed Salah berada di kubu yang berbeda pada level tim nasional. Mane bermain untuk Senegal dan Salah membela Mesir. Mereka punya dua momen penting pada 2022 dan Mane jadi pemenang.
"Mereka tidak pernah berteman baik," lanjut Firmino.
"Jarang sekali melihat bagaimana mereka berbicara, dan saya tidak yakin apakah ini disebabkan oleh persaingan Mesir dan Senegal di kompetisi Afrika. Saya benar-benar tidak tahu."