Bola.com, Solo - Salah satu wasit berlisensi FIFA yang dimiliki Indonesia, Thoriq Alkatiri, mendapatkan tugas spesial untuk bertugas pada pertandingan antara Spanyol kontra Mali pada lanjutan Grup B Piala Dunia U-17 2023.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Senin (13/11/2023) itu, Thoriq Alkatiri bertugas sebagai fourth official alias wasit keempat. Dia bertugas mendampingi Bryan Lopez yang ditunjuk menjadi wasit utama.
Sementara itu, dua perangkat pertandingan yang menjadi asisten wasit alias hakim garis pada pertandingan ini ialah Luis Ventura dan Humberto Panjoj yang sama-sama berasal dari Guatemala.
Selain keempat perangkat pertandingan tersebut, pertandingan ini juga dikawal oleh dua orang yang bertugas mengoperasikan VAR. Dia adalah Tatiana Guzman asal Nicaragua yang didampingi asistennya, Ismael Cornejo asal Slovakia.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3 Wasit asal Indonesia
Di Piala Dunia U-17 2023 ini, FIFA memang memberikan tugas kepada tiga wasit asal Indonesia untuk ikut bertugas. Namun, ketiganya tidak bertugas jadi wasit utama. Mereka hanya bersifat sebagai Support Referees.
Pada pertandingan sebelumnya, Aprisman Aranda juga sempat mendapatkan tugas serupa dari FIFA. Ia menjadi fourt official yang mengawal pertandingan antara Mali melawan Uzbekistan pada Jumat (10/11/2023).
Sudah Berlisensi FIFA
Ketiga wasit asal Indonesia ini memang sudah mengantongi lisensi FIFA, sehingga bisa memimpin laga-laga internasional. Sebagai informasi, Thoriq Alkatiri mendapat lisensi terlama dibandingkan yang lain.
Dia sudah menjadi wasit FIFA sejak 2014. Sementara itu, Aprisman Aranda memperoleh lisensinya pada 2018, sedangkan Yudi Nurcahya pada 2020.
Duel Seru
Pertandingan antara Spanyol melawan Mali berlangsung cukup seru. Pasalnya, kekuatan kedua tim tidak begitu jomplang. Meskipun La Rojita lebih diunggulkan, tetapi Mali tetap bisa memberikan perlawanan.
Pada awal-awal pertandingan, Timnas Mali U-17 bahkan bisa memberikan sejumlah tekananan di area pertahanan lawan. Namun, berbagai peluang yang diciptakan belum bisa dikonversi menjadi gol.