Peluang Lolos 16 Besar Piala Dunia U-17 2023 Kecil, Kanada Tetap Ingin Kalahkan Mali

oleh Aditya Wany diperbarui 16 Nov 2023, 07:30 WIB
Timnas Kanada U-17 akan menghadapi Timnas Mali U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (16/11/2023). (Doc. LOC WCU17/NFL)

Bola.com, Surabaya - Kanada jadi salah satu tim yang belum mengoleksi poin di Piala Dunia U-17 2023. Mereka bahkan juga belum mencetak gol. Sempat kalah 0-2 dari Spanyol, mereka kemudian takluk 0-3 kontra Uzbekistan.

Kini, mereka akan menghadapi Mali dalam laga terakhir Grup B Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023) sore. Ini jadi laga penentuan nasib Kanada melaju ke babak 16 besar.

Advertisement

Kans Kanada masih terbuka lebar, asalkan mampu menundukkan Mali. Dengan begitu, poin kedua tim akan sama-sama tiga angka. Tapi, itu masih bergantung pada hasil Uzbekistan melawan Spanyol di saat yang sama.

Pelatih Kanada, Andrew Olivieri, menyebutkan bahwa timnya sudah sejak lama menyiapkan pertandingan kontra Mali ini. Dia tidak menyangka akan bertanding di laga terakhir dalam kondisi wajib menang.

“Pendekatan kami sangat jelas pada setiap pertandingan. Mali adalah pertandingan yang harus kami persiapkan jauh sebelum kami tiba di sini,” kata Andrew Olivieri kepada awak media, Rabu (15/11/2023).

“Kami tahu betapa sulitnya pertandingan ini dan sekarang kami harus memainkannya dalam kondisi di mana kami membutuhkan kemenangan. Jadi itu hanya akan memengaruhi pola pikir kami dan seiring berjalannya pertandingan,” imbuhnya.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Bermain Sore Hari

Selama Piala Dunia U-17 ini, Timnas Kanada U-17 selalu kalah sehingga Mali lebih diunggulkan untuk menang pada laga ini. (Doc. LOC WCU17/NFL)

Sialnya, Kanada jadi tim yang harus berpindah venue di laga terakhir. Sebelumnya, mereka menghadapi Spanyol dan Uzbekistan di Stadion Manahan, Surakarta. Kali ini, mereka harus pindah ke Surabaya karena dua pertandingan ini harus digelar bersamaan.

Selain itu, dua pertandingan yang dilakoni di Stadion Manahan juga dilakoni Kanada pada malam hari. Kali ini, dia harus bertanding pada sore hari dalam kondisi cuaca Surabaya yang lebih panas dibanding kota tuan rumah lain.

“Saya pikir fakta bahwa kami bermain pada pukul 16.00 akan menjadi sesuatu yang mempengaruhi kami. Menurut saya, kami harus mempersiapkan diri untuk dua pertandingan pertama kami, pukul 19.00,” ungkap Olivieri.

“Memang sedikit berbeda, tapi kami tahu akan lebih panas dan lembab pada pukul 16.00, jadi kami harus mempertimbangkan hal itu dalam pendekatan kami,” tutur pelatih berusia 41 tahun tersebut.

Kanada tentu wajib menang jika ingin lolos ke fase berikutnya. Dengan begitu, masih ada kans menuju 16 besar sebagai runner-up atau masuk empat peringkat ketiga terbaik Grup B. Jika gagal menang, mereka dipastikan pulang.

 

3 dari 6 halaman

Tantangan Berat Mali

Selebrasi pemain Timnas Mali U-17 setelah Mamadou Doumbia (kedua dari kanan) mencetak gol kedua melalui penalti ke gawang Uzbekistan U-17 dalam pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (10/11/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Di sisi lain, Mali ingin meraih kemenangan saat menghadapi Kanada dalam laga terakhir Grup B Piala Dunia U-17 2023. Masalahnya, Mali tidak bisa menurunkan kekuatan terbaiknya. Striker andalan Mamadou Doumbia mendapat larangan bertanding karena menerima kartu merah kalah 0-1 dari Spanyol.

Padahal, Doumbia merupakan striker andalan. Dia mencetak hattrick saat Mali menang 3-0 atas Uzbekistan di laga pertama. Pelatih Mali, Soumaila Coulibaly, tidak risau meski tak bisa menurunkan Doumbia.

“Tidak masalah. Kami tetap akan bermain tanpa pencetak gol terbanyak kami. Tidak masalah bagi kami. Bagaimanapun, pertandingan akan berlangsung dengan 11 pemain melawan 11 pemain,” ucapnya, Rabu (15/11/2023).

4 dari 6 halaman

Pemain Andalan

Selebrasi pemain Timnas Mali U-17, Mamadou Doumbia setelah mencetak gol kedua melalui penalti ke gawang Uzbekistan U-17 dalam pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (10/11/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Doumbia masih menjadi satu-satunya pencetak gol Mali di Piala Dunia U-17 2023. Saat menang 3-0, semua gol timnya adalah hasil kreasinya alias hattrick. Sayangnya, dia mendapat kartu merah kontra Spanyol.

Mali sendiri masih mengemas tiga angka hasil dari memenangi satu dalam dua pertandingan. Kans mereka untuk lolos masih terbuka lebar, asalkan tidak kalah melawan Kanada. Coulibaly sendiri ingin timnya memastikan lolos dengan menang.

“Kami ingin menang karena kami memerlukan tiga angka. Kami membutuhkan tiga poin ini secara normal untuk lolos ke fase berikutnya,” imbuhnya.

5 dari 6 halaman

Pantang Meremehkan

Selebrasi suporter Timnas Mali U-17 setelah Mamadou Doumbia mencetak gol ke gawang Uzbekistan U-17 dalam pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jumat (10/11/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Di atas kertas, Mali tentu jauh lebih diunggulkan menang. Sebab, Kanada terlihat kesulitan untuk mencetak gol. Menghadapi Uzbekistan, klub yang ditundukkan Mali 3-0, Kanada malah kalah 0-3.

Meski demikian, Coulibaly enggan meremehkan Kanada. Dia meminta kepada anak asuhnya untuk tetap fokus mengamankan poin penuh.

“Kami tetap harus mendapatkan tiga poin. Pemain harus fokus dan konsentrasi. Di Indonesia, kami merasa mendapat banyak dukungan dari suporter tuan rumah. Kami berharap bisa mendapatkan hasil maksimal,” ucap Coulibaly.

6 dari 6 halaman

Berita Terkait