Bola.com, Surabaya - Kanada kembali gagal memetik kemenangan di Piala Dunia U-17 2023. Mereka takluk 1-5 dari Mali dalam laga terakhir Grup B di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023).
Lima gol Mali dicetak oleh Ibrahim Diarra (14’) Mahamoud Barry (26’), Ibrahim Kanate (73’), Hamidou Makalou (77’), dan Ousmane Thiero (90+1’). Satu gol balasan Kanada sempat muncul lewat Richard Chukwu (45’).
Hasil itu jadi kekalahan ketiga mereka di Grup B. Artinya, Kanada selalu menelan kekalahan. Sebelum ditekuk Mali, Kanada lebih dulu menuai kekalahan saat melawan Spanyol dan Uzbekistan.
Pelatih Kanada, Andrew Olivieri, mengungkapkan kekecewaan atas hasil pertandingan ini. Namun, dia tetap memberi apresiasi untuk anak asuhnya yang mau terus berjuang sampai menit akhir.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyakitkan
Andrew Olivieri menilai para pemainnya telah banyak belajar dari hasil pertandingan ini. Para pemainya masih perlu banyak waktu untuk berproses dalam bersaing di level internasional.
“Saya pikir turnamen ini secara keseluruhan menyakitkan. Karena tidak mampu meraih kemenangan, kami tidak bisa melaju ke babak berikutnya. Namun kami terus berjuang dan terus berusaha hingga akhir,” kata Olivieri.
“Kami mengambil beberapa peluang di lini belakang untuk mencoba mencetak gol. Kami harus mengucapkan terima kasih kepada para pemain di punggung yang berdiri sekuat yang mereka bisa,” imbuhnya.
Tetap Semangat
“Saya pikir penting bagi mereka untuk menunjukkan semangat dan keberanian saat mereka melakukannya. Maksud saya, itulah titik awalnya. Saya bilang ke mereka di luar sana, itu pondasinya,” ujarnya.
“Kemudian semuanya harus tumbuh dari sana. Kita harus mengembangkannya. Dan saya pikir malam ini adalah pertarungan terbanyak yang mereka tunjukkan,” ucapnya.
Pindah Venue
Kanada jadi tim yang harus berpindah venue di laga terakhir. Sebelumnya, mereka menghadapi Spanyol dan Uzbekistan di Stadion Manahan, Surakarta. Kali ini, mereka harus pindah ke Surabaya karena dua pertandingan ini harus digelar bersamaan.
Selain itu, dua pertandingan yang dilakoni di Stadion Manahan juga dilakoni Kanada pada malam hari. Kali ini, dia harus bertanding pada sore hari dalam kondisi cuaca Surabaya yang lebih panas dibanding kota tuan rumah lain.
Kanada jadi tim pertama yang dipastikan gagal melaju ke babak 16 besar. Mereka telah melakoni tiga pertandingan tanpa kemenangan dan tentu saja tanpa poin di Grup B.