3 Momen Mengharukan Perjuangan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023: Tegakkan Kepalamu Garuda Asia!

oleh Wahyu Pratama diperbarui 19 Nov 2023, 09:30 WIB
Timnas Indonesia U-17 - Ilustrasi Timnas dan Pelatih Bima Sakti, Piala Dunia U-17 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 dipastikan tersingkir dini di Piala Dunia U-17 2023. Kepastian itu didapat usai Mexico menang telak 4-0 atas Selandia Baru di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung (18/11/2023).

Garuda Asia yang baru mengumpulkan dua poin, kalah bersaing dengan negara-negara lain dalam mini klasemen peringkat ketiga terbaik.

Advertisement

Adapun empat slot ke fase 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik, jatuh kepada Iran (Grup C), Jepang (D), Uzbekistan (B) dan Venezuela (F).

Walau sudah dipastikan gagal melaju ke babak selanjutnya. Anak asuh Bima Sakti tetap layak mendapatkan apresiasi tinggi.

Bagaimana tidak, dengan persiapan paling mepet. Mereka masih mampu memberikan perlawanan yang luar biasa kepada Maroko, Ekuador dan Panama.

Menilik ke babak grup, setidaknya ada tiga momen mengharukan yang dirasakan M. Iqbal Gwijangge dkk. Apa saja kejadian tersebut? Berikut ulasan selengkapnya.

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Piala Dunia U-17 - Ilustrasi Logo Piala Dunia U-17 (Bola.com/Salsa Dwi Novita)

EMTEK Group sebagai pemegang hak siar Piala Dunia U-17 2023 menayangkan pertandingan-pertandingan penyisihan hingga final di berbagai platform. Sobat Bola.com bisa menyaksikan aksi bintang-bintang muda kelas dunia di Indosiar, SCTV, Vidio, Moji TV, Champion TV, Mentari TV, dan Nex Parabola. Nikmati juga berita-berita eksklusif Piala Dunia U-17 di Bola.com, dengan mengklik tautan ini.  

2 dari 4 halaman

Indonesia Raya Berkumandang

Para pemain starting XI Timnas Indonesia U-17 berbaris menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum dimulainya laga kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023 menghadapi Timnas Panama U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (13/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Harapan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di pentas dunia sempat dua kali pupus. Piala Dunia U-20 seolah tak ditakdirkan mampir ke tanah air.

Namun, FIFA memberikan kesempatan mengejutkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Walaupun terkendala waktu, PSSI pada akhirnya mampu menyusun tim terbaik untuk hajatan akbar ini.

Momen besar terjadi saat Indonesia Raya berkumandang pertama kalinya di laga perdana kontra Ekuador yang jatuh tepat di Hari Pahlawan 10 November.

Semangat arek-arek Suroboyo pada akhirnya membantu Garuda Asia menahan gempuran salah satu wakil terbaik Amerika Latin itu, hingga akhir pertandingan.

 

3 dari 4 halaman

Semangat Menolak Menyerah

Penjaga gawang Timnas Indonesia U-17, Ikram Al Giffari (dua kanan), gagal menghalau bola dari tendangan penalti pemain Timnas Maroko U-17 dalam laga pamungkas Grup A Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pertandingan kedua kontra Panama menyimpan sekelumit kisah luar biasa. Timnas Indonesia U-17 berhasil bangkit usai penampilan buruk di babak pertama.

Pelatih Bima Sakti menunjukkan kepantasannya sebagai pelatih kepala di pertandingan ini. Dalam kondisi tertinggal, ia berhasil membangkitkan mental anak asuhnya.

Arkhan Kaka kembali jadi pembeda berkat gol penyeimbangnya. Tetapi sayangnya, mereka gagal memanfaatkan peluang lainnya untul mencetak gol tambahan.

 

4 dari 4 halaman

Motivasi Luar Biasa Suporter

Penyerang Timnas Indonesia U-17, Arkhan Kaka tak kuasa menahan kepedihan dengan terlentang di tengah lapangan. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Timnas Indonesia U-17 tampil tanpa beban saat diwajibkan meraih kemenangan saat menghadapi wakil Afrika, Maroko di laga pamungkas Grup A.

Ji Da Bin dkk sebenarnya menampikan permainan terbaiknya di turnamen ini. Tetapi sayangnya, hasil akhir tak sesuai harapan tuan rumah.

Walau begitu, para suporter tak serta merta mencaci mereka. Pemain ke-12 itu terus memberikan dukungan dan motivasi saat pemain, pelatih dam staf mengitari stadion untuk meminta maaf.

Berita Terkait