Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 boleh saja tersingkir dini pada perhelatan Piala Dunia U-17 2023. Namun, mimpi besar sepak bola Indonesia justru bakal dimulai dari hajatan akbar ini.
Kegagalan Garuda Asia menembus babak 16 besar terbilang menyesakkan. Iqbal Gwijangge dkk tak bisa mengamankan satu slot dari jalur peringkat tiga terbaik.
Meski begitu, perhelatan Piala Dunia U-17 2023 ini bakal jadi pelecut motivasi anak-anak kecil penerus tongkat estafet sepak bola Indonesia.
"Saya yakin anak-anak umur 6-7 tahun bakal semakin banyak punya cita-cita menjadi pemain sepak bola. Piala Dunia ini bakal jadi sebuah harapan," ucap mantan pelatih Timnas Indonesia, Jacksen F. Tiago.
"Mungkin tetap akan ada kritik untuk diperdebatkan. Tetapi bagi anak-anak muda di umur 6-7 tahun bisa tertanam keinginan menjadi wakil Indonesia di pentas dunia," sambung Jacksen.
Progres Kemajuan Sepak Bola Indonesia Lambat
Pria yang kini menjabat sebagai direktur akademi Persis Solo itu menilai Indonesia telah mencatatkan kemajuan luar biasa sejak ia mendarat di Indonesia pada 30 tahun yang lalu.
Tetapi menurutnya, kemajuan sepak bola tanah air terbilang lambat. Pekerjaan rumah itulah yang harus diselesaikan usai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.
"Saya sempat bicara dengan teman. Kalau ibarat sama-sama menuju ke Jakarta dari Solo, negara lain sudah ada di Semarang. Sementara Indonesia masih berada di Boyolali," ucapnya.
"Kemajuan memang ada tetapi proses itu lambat karena belum mampu mencurahkan kemampuan sesungguhnya untuk bikin sepak bola maju," imbuh Jacksen.
Netizen Terlalu Sibuk Kritik Non Teknis
Pria asal Brasil itu juga tak habis pikir dengan netizen Indonesia. Mereka lebih sibuk mengkritik hal-hal di luar esensi sepak bola ketimbang merayakan Piala Dunia U-17.
"Kita lihat orang kritik soal bus di Surabaya, bicara petir di Bandung dan banjir di JIS (Jakarta International Stadium), ini perdebatan yang tak punya manfaat," tegasnya.
"Ini penyelenggaraan pertama kali tentu bisa dibayangkan banyaknya masalah. Indonesia baru pertama tampil, mereka malah sibuk dengan keluhan-keluhan itu. Seharusnya lihat hikmah yang kita petik," ketus Jacksen.
Ubah Pola Pikir
Pelatih berusia 55 tahun itu menilai masyarakat terutama yang berkecimpung di sepak bola wajib mengubah pola pikir mereka. Tanpa hal tersebut, sepak bola Indonesia bakal jalan di tempat.
"Kita harus punya pola berfikir lebih fokus ke depan. Terlalu banyak kritik menghambat aspek teknis yang kita butuhkan padahal Indonesia sudah di jalur yang benar," ucap Jacksen.
"Kalau punya pikiran positif, mindset-nya akan cari solusi. Bukan buang waktu dengan kritik. Jadi ini perlu dipercepat dengan mengubah mindset, mencurahkan semuanya agar bisa sampai level itu," tutupnya.
Saksikan Piala Dunia U-17 di EMTEK
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Baca Juga
Ahmed Zaki Woles Tidak Menerima Gaji dari PSSI sebagai Manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20
Gelandang Tim Pelajar Indonesia Ingin Curi Hati Nova Arianto: Punya Mental Tangguh, Skill Nggak Kalah dari Timnas Indonesia U-17
Pelatih Tim Pelajar Indonesia Sodorkan 2 Pemain Berbakat Kepada Nova Arianto: Bisa Jadi Amunisi Baru Lini Tengah Timnas Indonesia U-17