Timnas Indonesia U-17 Memang Tersingkir Dini di Piala Dunia U-17 2023 tapi Mimpi Besar Sepak Bola Tanah Air Justru Baru Dimulai

oleh Wahyu Pratama diperbarui 19 Nov 2023, 16:45 WIB
Pemain Timnas Indonesia U-17, Arkhan Kaka (kanan) berusaha menjebol gawang Timnas Maroko U-17 dalam laga pamungkas Grup A Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis (16/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 boleh saja tersingkir dini pada perhelatan Piala Dunia U-17 2023. Namun, mimpi besar sepak bola Indonesia justru bakal dimulai dari hajatan akbar ini.

Kegagalan Garuda Asia menembus babak 16 besar terbilang menyesakkan. Iqbal Gwijangge dkk tak bisa mengamankan satu slot dari jalur peringkat tiga terbaik.

Advertisement

Meski begitu, perhelatan Piala Dunia U-17 2023 ini bakal jadi pelecut motivasi anak-anak kecil penerus tongkat estafet sepak bola Indonesia.

"Saya yakin anak-anak umur 6-7 tahun bakal semakin banyak punya cita-cita menjadi pemain sepak bola. Piala Dunia ini bakal jadi sebuah harapan," ucap mantan pelatih Timnas Indonesia, Jacksen F. Tiago.

"Mungkin tetap akan ada kritik untuk diperdebatkan. Tetapi bagi anak-anak muda di umur 6-7 tahun bisa tertanam keinginan menjadi wakil Indonesia di pentas dunia," sambung Jacksen.

 

 

 

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Progres Kemajuan Sepak Bola Indonesia Lambat

Pria yang kini menjabat sebagai direktur akademi Persis Solo itu menilai Indonesia telah mencatatkan kemajuan luar biasa sejak ia mendarat di Indonesia pada 30 tahun yang lalu.

Tetapi menurutnya, kemajuan sepak bola tanah air terbilang lambat. Pekerjaan rumah itulah yang harus diselesaikan usai penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023.

"Saya sempat bicara dengan teman. Kalau ibarat sama-sama menuju ke Jakarta dari Solo, negara lain sudah ada di Semarang. Sementara Indonesia masih berada di Boyolali," ucapnya.

"Kemajuan memang ada tetapi proses itu lambat karena belum mampu mencurahkan kemampuan sesungguhnya untuk bikin sepak bola maju," imbuh Jacksen.

 

 

3 dari 5 halaman

Netizen Terlalu Sibuk Kritik Non Teknis

Jacksen F. Tiago saat dijumpai Bola.com di area booth sponsor Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (13/11/2023). (Bola.com/Ana Dewi)

Pria asal Brasil itu juga tak habis pikir dengan netizen Indonesia. Mereka lebih sibuk mengkritik hal-hal di luar esensi sepak bola ketimbang merayakan Piala Dunia U-17.

"Kita lihat orang kritik soal bus di Surabaya, bicara petir di Bandung dan banjir di JIS (Jakarta International Stadium), ini perdebatan yang tak punya manfaat," tegasnya.

"Ini penyelenggaraan pertama kali tentu bisa dibayangkan banyaknya masalah. Indonesia baru pertama tampil, mereka malah sibuk dengan keluhan-keluhan itu. Seharusnya lihat hikmah yang kita petik," ketus Jacksen.

 

 

4 dari 5 halaman

Ubah Pola Pikir

Pelatih berusia 55 tahun itu menilai masyarakat terutama yang berkecimpung di sepak bola wajib mengubah pola pikir mereka. Tanpa hal tersebut, sepak bola Indonesia bakal jalan di tempat.

"Kita harus punya pola berfikir lebih fokus ke depan. Terlalu banyak kritik menghambat aspek teknis yang kita butuhkan padahal Indonesia sudah di jalur yang benar," ucap Jacksen.

"Kalau punya pikiran positif, mindset-nya akan cari solusi. Bukan buang waktu dengan kritik. Jadi ini perlu dipercepat dengan mengubah mindset, mencurahkan semuanya agar bisa sampai level itu," tutupnya.

5 dari 5 halaman

Berita Terkait