Korea Selatan Gagal Total di Piala Dunia U-17 2023, Menunggu Program Baru untuk Tim Junior

oleh Erwin Snaz diperbarui 19 Nov 2023, 20:15 WIB
Mathis Amougou jadi penentu kemenangan Prancis U-17 lewat gol cepat di menit kedua. (Doc. LOC WCU17/BRY)

Bola.com, Bandung - Timnas Korea Selatan U-17 harus menelan pil pahit di Piala Dunia U-17 2023. Mereka finis tanpa kemenangan satu pun di fase grup. 

Meski memetik hasil buruk, pelatih timnas Korea Selatan U-17 menilai secara kualitas permainan maupun pemain, semua mengalami perkembangan pesat di semua lini. 

Advertisement

Korsel U-17 bak menyandang nama besar di Piala Dunia U-17 edisi ke-19 ini. Saat menuai kegagalan, ini tak ubahnya sebagai kejutan. 

Ya, dari tiga kali bertanding, Korsel gagal meraih poin dan dikalahkan oleh semua tim di Grup E. Mereka kalah 3-1 atas Amerika Serikat, lalu 1-0 atas Prancis, dan terakhir dipaksa menyerah 2-1 oleh Burkina Faso. 

Secara hasil, menurut pelatih Korsel U-17 Byun Sun Hwan, seperti terlihat buruk. Namun, seperti yang dilihatnya, tim sudah berusaha bermain sesuai rencana dan  berkembang ke arah yang positif. 

2 dari 4 halaman

Penyesalan

Kekalahan 0-3 Venezuela dari Jerman dan kemenangan 4-0 Korea Selatan atas Selandia Baru pada laga pamungkas Grup F, Sabtu (18/11/2023) menjadi kabar buruk bagi Timnas Indonesia U-17. Dengan hasil ini Grup F berhasil meloloskan tiga tim ke babak 16 besar, yaitu Jerman sebagai juara grup dengan mengemas 9 poin, Meksiko di peringkat kedua dengan 4 poin dan Venezuela di peringkat ketiga dengan 4 poin, kalah selisih gol dari Meksiko. Timnas Indonesia U-17 yang hanya mengemas dua poin akhirnya tertutup peluangnya ke babak 16 besar, kalah bersaing dengan Venezuela yang mengemas 4 poin sebagai tim terakhir peringkat tiga terbaik yang berhak lolos ke babak 16 besar. Berikut ini daftar lengkap 4 negara yang lolos ke babak 16 Besar lewat jalur empat tim peringkat ketiga terbaik. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pemain juga bekerja keras memperbaiki kekurangan mereka di dua laga sebelumnya. Sayangnya, tim belum bisa memperlihatkan apa yang telah mereka siapkan selama tiga laga ini. 

"Hasil ini tidak sesuai dengan target? Saya tidak setuju dengan pernyataan bahwa hasil lebih penting dari performa tim. Saya justru melihat perkembangan pesat dari tim kami di semua lini," kata Sun Hwan. 

"Saya selalu melihat pemain berkembang dengan baik. Kami juga bisa melakukan permainan menyerang dengan baik. Ini berbeda dengan gaya permainan Korea Selatan selama ini yang selalu lebih banyak bertahan," lanjut Sun Hwan.

3 dari 4 halaman

Setelah Ini?

Adapun Korea berada di urutan tiga dengan Burkina Faso sebagai juru kunci. (Doc. LOC WCU17/BRY)

Saat melawan Amerika Serikat atau Prancis, diakui Sun Hwan pasukannya lebih banyak menguasai bola. Bahkan memiliki peluang lebih banyak daripada lawan. 

“Jadi bukan hasil yang terpenting. Hasil memang tidak bagus, tapi pemain bisa mengimplementasikan permainan lebih bagus. Saya bertanggung jawab atas hasil buruk ini, tapi pemain bisa terus berkembang di usia muda," kata Sun Hwan menekankan. 

Setelah kembali ke Korea, Sun Hwan mengatakan, tim pelatih, dan para pemain masih menunggu bagaimana kelanjutan tim ini. Pasalnya belum ada program lagi yang diberikan federasi kepada tim ini. 

"Yang pasti saya akan melanjutkan karier sebagai pelatih. Saya belajar banyak dari turnamen seperti ini. Kami juga memiliki banyak perkembangan, dan yang pasti jauh lebih baik. Saya ingin lebih mengembangkan sepak bola Korea Selatan di masa depan," katanya.

4 dari 4 halaman

Berita Terkait