Bola.com, Jakarta - Jelang balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Lusail hari Senin (20/11/2023) dini hari WIB, gap Jorge Martin dari pimpinan klasemen, Pecco Bagnaia cuma tujuh poin.
Namun karena hanya finis posisi sepuluh dan pada saat sama Pecco Bagnaia finis kedua, kini Jorge Martin tertinggal 21 poin menuju seri terakhir MotoGP Valencia.
Performa buruk Jorge Martin pada balapan MotoGP Qatar patut dipertanyakan. Karena pada Sprint Race satu hari sebelumnya, ia tampil sangat kencang untuk finis pertama.
Berbicara usai balapan MotoGP Qatar, Jorge Martin menyebut ada masalah dengan ban belakang miliknya. Ini alasan saat start balapan saja, posisinya langsung turun ke urutan delapan.
"Tentu saja saya merasa tidak nyaman. Anda bisa melihat selepas start, saya mengalami spin sangat agresif pada ban," ujar pembalap Pramac Racing itu.
"Anda harus memahami apa yang terjadi: ban belakang tidak bekerja dengan baik," tambahnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jorge Martin Kecewa
Jorge Martin pun merasa sangat kecewa karena kans dirinya menjadi juara dunia MotoGP 2023 mengecil gara-gara ban yang buruk.
"Saya sangat kecewa karena kejuaraan ini ditentukan oleh ban yang buruk. Tapi ini terjadi pada saya. Sangat disayangkan. Tapi itulah yang terjadi," kata Martin.
"Saya sangat kesulitan. Saya tidak memiliki cengkeraman belakang. Saya tidak bisa menghentikan motor. Aku tak bisa berbelok. Saya tak bisa membuka gas. Rasanya seperti balapan pada kondisi basah," tambahnya.
Sabotase Ban?
Menariknya memantau media sosial usai balapan MotoGP Qatar banyak yang berpikir Jorge Martin kena sabotase ban. Tujuannya adalah memuluskan langkah Pecco Bagnaia jadi juara dunia.
Namun jurnalis senior peliput MotoGP, Simon Patterson menyebut mustahil ada sabotase ban. Karena ban sendiri dibagikan kepada semua tim secara acak.
Ditambah semua orang bahkan tidak tahu kompon apa yang dipilih seorang pembalap pada sebuah balapan.
"Ban diundi secara acak sebelum akhir pekan oleh IRTA (Asosiasi Tim Balap Internasional), bukan oleh Michelin (pemasok ban tunggal MotoGP)," ujar Simon.
"Tidak ada yang tahu kompon apa yang akan digunakan oleh setiap orang untuk balapan, apalagi ban tertentu dari kompon apa pun. Konspirasi adalah hal yang mustahil," tambahnya.
Jadi jangan berpikir buruk dulu ya guys..
Sumber: Crash/X
Baca Juga
Hasil Practice MotoGP Barcelona: Berikan Tekanan! Pecco Bagnaia Tercepat, Jorge Martin Posisi Lima
Hasil Free Practice MotoGP Barcelona: Kejutan Takaaki Nakagami Kalahkan Pedro Acosta, Jorge Martin di Depan Pecco Bagnaia
Pecco Bagnaia Melawan Statistik! Hanya 2 Kali di Era MotoGP, Pimpinan Klasemen Gagal Juara Dunia pada Seri Terakhir