Bola.com, Gresik - Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PNSSI) Jawa Timur mengajak pendukung Gresik United, Ultras Gresik, untuk bersilaturahmi dengan Kapolres Gresik, Adhitya Panji Anom, buntut kerusuhan di Liga 2 2023/2024.
Kericuhan suporter terjadi setelah Gresik United kalah 1-2 dari Deltras FC dalam partai ke-10 Grup 3 Liga 3 di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, pada Minggu (19/11/2023).
Selain itu, PNSSI Jawa Timur juga melakukan penggalangan dana bagi korban keributan tersebut dalam bentuk donasi terbuka yang berhasil mengumpulkan Rp73 juta dalam semalam.
Dana akan disalurkan kepada korban luka-luka baik itu dari suporter maupun petugas kepolisian yang terdampak dari kerusuhan suporter tersebut.
Tujuan Silaturahmi
Silaturahmi antara PNSSI Jawa Timur, Ultras Gresik, dan Polres Gresik bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis pasca-kericuhan sekaligus mengampanyekan kedua belah pihak yang terlibat tidak saling bermusuhan.
"Kami juga menyampaikan permintaan maaf kepada kepolisian atas insiden yang sebenarnya di luar kendali kami. Selama ini, yang kami tahu, kultur sepak bola Gresik tidak seperti itu," ujar Ketua PNSSI Jawa Timur, Mimit Tirmidzi.
"Kami sangat menyesal dan menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada kepolisian. Kami akan terus melakukan edukasi kepada teman-teman agar bisa lebih baik lagi," timpal sesepuh Ultras Gresik, Tharom Muharom.
Bukan Musuh Suporter
Sementara itu, Adhitya Panji Anom berterima kasih atas inisiatif dari PNSSI dan suporter Gresik United.
"Tugas polisi hanya mengamankan, bukan sebagai musuh suporter," imbuhnya.
"Toh, bila polisi dan suporter bekerja sama, pasti ada banyak hal positif yang dihasilkan. Itu sudah terbukti banyak hal positif dari kolaborasi kedua belah pihak," ucapnya.
Langkah konkret PNSSI adalah membesuk korban gas air mata dan anggota kepolisian yang menjadi korban. Selain itu, Ultras Gresik dan Poles Gresik juga bakal melakukan aksi bersih-bersih Stadion Gelora Joko Samudro imbas keributan.