5 Kisah Pengurangan Poin Terbesar di Sepak Bola: Skandal Calciopoli Paling Parah

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 21 Agu 2024, 10:00 WIB
Kolase - Juventus dan Everton (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Everton mendapat pengurangan 10 poin setelah komisi independen memutuskan mereka bersalah karena melanggar aturan financial fair play (FFP) Liga Inggris.

Komisi independen Premier League memberlakukan pengurangan poin langsung musim ini yang akan membuat Everton turun dari peringkat 14 ke zona degradasi, di atas tim terbawah Burnley.

Advertisement

Liga Inggris menyatakan telah mengeluarkan pengaduan terhadap klub Merseyside tersebut dan merujuk kasus tersebut ke komisi independen awal tahun ini.

"Selama persidangan, klub mengakui bahwa mereka melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan (PSR) untuk periode yang berakhir musim 2021/2022 tetapi tingkat pelanggarannya masih diperdebatkan,” bunyi pernyataan Premier League.

"Komisi independen menetapkan bahwa Perhitungan PSR Everton FC untuk periode yang relevan menghasilkan kerugian sebesar £124,5 juta, sebagaimana dinyatakan oleh Liga Inggris, yang melebihi ambang batas sebesar £105 juta yang diizinkan berdasarkan PSR."

2 dari 6 halaman

Luton Town

Luton Town rayakan sukses promosi ke Liga Inggris pada musim 2023/2024. (ADRIAN DENNIS / AFP)

Luton Town memulai musim 2008/09 dengan posisi yang sangat tidak menguntungkan setelah mereka kehilangan 30 poin. Kisah mereka baru-baru ini dapat dianggap sebagai sebuah tindakan yang benar-benar brilian atau berpotensi menjadi keajaiban sepak bola.

30 poin tersebut disebabkan oleh dua pelanggaran terpisah: 10 karena pembayaran ilegal kepada agen dan tambahan 20 poin karena tidak meninggalkan administrasi dengan cara yang benar.

Sementara beberapa klub, terutama Leeds, masih bisa tampil baik di akhir musim, Luton tidak. 

3 dari 6 halaman

AC Milan

Logo AC Milan (Bola.com/Adreanus Titus)

Skandal calciopoli menyebabkan AC Milan mendapat sanksi pengurangan 30 poin. Mereka gagal meraih gelar juara Serie A 2005/06. Sementara Juventus terdegradasi ke Serie B.

Dituduh hanya mengatur satu pertandingan pada musim sebelumnya, Rossoneri dibuat menyesali keputusan mereka.

Milan diberikan pengurangan delapan poin lagi di kampanye berikutnya. Dapat dikatakan bahwa mereka tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.​

4 dari 6 halaman

Fiorentina

Fiorentina juga terlibat dalam skandal Calciopoli dan mendapat pengurangan poin 30

Tiket Liga Champions juga direnggut dari mereka. La Viola terlibat dalam serangkaian keputusan wasit yang kontroversial sepanjang musim 2004/05 karena pemiliknya, Della Valle, adalah salah satu dari mereka yang tertangkap basah bekerja secara ilegal dengan bos wasit Paolo Bergamo.

Klub percaya bahwa hukuman tersebut sangat tidak adil.

5 dari 6 halaman

Lazio

Skandal Calciopoli juga menyebabkanLazio kehilangan total 30 poin dan turun dari peringkat keenam ke peringkat 16.

Beruntung mereka masih bisa menghindari degradasi dengan selisih tiga poin dan menyelesaikannya dengan selisih gol yang menjanjikan.

 

6 dari 6 halaman

Derby County

Wayne Rooney. Striker Inggris ini pensiun di Derby County di usia 36 tahun pada 15 Januari 2021. Total tampil dalam 887 laga bersama klub maupun timnas, dengan torehan 366 gol dan 205 assist. Ia pernah mencapai nilai jual tertinggi sebesar 65 juta euro bersama Manchester United. (AFP/Ian Kington)

Sebelum Everton, pengurangan poin Derby County pada musim 2021/22 adalah kasus terbaru yang paling menonjol di Inggris. Terkena pengurangan 21 poin pada musim gugur 2021, Derby County sulit bertahan.

Alasan di balik hukuman mereka adalah 12 poin diambil karena masalah administrasi, sementara sembilan poin lainnya dikurangi karena melanggar peraturan akuntansi EFL. 

 

Sumber: Givemesport

Berita Terkait