Cerita Volunteer Piala Dunia U-17 2023: Berguru ke Jepang Sebelum Tugas di Surabaya

oleh Wahyu Pratama diperbarui 22 Nov 2023, 08:15 WIB
Adinda Ramadhani, volunteer yang ditempatkan sebagai media operations Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Bola.com, Surabaya - Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 tak lepas dari peran banyak pihak. Tak terkecuali para volunteer yang siap sedia baik sebelum dan selama perhelatan akbar ini berlangsung.

Salah satunya diantaranya adalah Adinda Ramadhani. Wanita asal Makassar ini merupakan salah satu volunteer yang ditempatkan sebagai media operations di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Advertisement

Dinda, sapaan akrabnya, tak hanya bertugas ketika pertandingan berlangsung saja. Lebih dari itu, dia juga wajib membantu rekan-rekan media melakukan liputan sehari-hari di beberapa lapangan yang telah ditunjuk oleh FIFA.

Wanita berusia 25 tahun tersebut menceritakan proses pendaftaran volunteer untuk hajatan kali ini. Dinda mengaku sempat hopeless ketika induk federasi tertinggi sepak bola dunia itu membatalkan Piala Dunia U-20 2023.

"Maret 2023 dapat panggilan interview untuk Piala Dunia U-20. Tapi waktu itu kan akhirnya cancel. September dapat e-mail lagi untuk Piala Dunia U-17. Jadi melanjutkan saja, enggak interview lagi. Akhir Oktober pengumuman diterima," jelas Dinda.

2 dari 4 halaman

Piala Dunia Rugbi 2019 Jepang

Piala Dunia U-17 2023 ternyata bukan pengalaman pertama untuknya sebagai seorang volunteer. Ketika menempuh pendidikan di Jepang, Dinda juga pernah jadi bagian volunteer Piala Dunia Rugby 2019.

Terlibat dalam event tersebut membuatnya ketagihan mengikuti event serupa. Kebetulan, Dinda mengetahui tanah kelahirannya mendapat kesempatan berharga sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Walau begitu, ia mengaku ada perbedaan besar dari dua event besar tersebut. Salah satunya adalah rekan sesama volunteer yang dinilainya lebih 'nyambung' dengannya.

"Kalau di Jepang, itu kebanyakan volunteer orang yang sudah berumur. Mayoritas usia 40 tahun ke atas. Sementara kalau di sini kan kebanyakan mahasiswa, lebih berjiwa muda," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Cari Kampus S2

Kesempatan menjadi saksi sejarah sepak bola Indonesia juga dimanfaatkan Dinda untuk merasakan kehidupan di Surabaya. Maklum, ia memang punya rencana melanjutkan studi S2 di Kota Pahlawan.

Dinda mengaku telah memiliki kampus impian yang menjadi tujuannya. Maka kesempatan menjadi volunteer Piala Dunia U-17 2023 juga ia manfaatkan untuk mengenal tempat tinggal barunya nanti.

"Jadi aku pengin cari suasana baru. Enak enggak ya kalau sekolah di Surabaya. Kebetulan keterima jadi volunteer di Surabaya ini. Kalau menurut saya enak sih di Surabaya. Tapi memang agak panas saja," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Berita Terkait