Bola.com, Jakarta - Prestasi bulutangkis Indonesia di sepanjang 2023 bisa dikatakan tak terlalu baik. Ada banyak kegagalan yang dialami para pebulutangkis andalan Tanah Air di beberapa turnamen bergengsi.
Ketua PP PBSI, Agung Firman Sampurna, menyatakan pihaknya ingin agar para pebulutangkis Indonesia bisa terjaga kondisi fisiknya. Terutama untuk menyambut banyak turnamen penting pada 2024.
Pada awal 2024, ada beberapa turnamen besar yang akan dihadapi para pebulutangkis andalan Indonesia. Satu di antaranya adalah Indonesia Masters 2024.
"Kami selalu mendampingi dengan ketat dan terus kami pantau supaya pada turnamen tahun depan, seperti Indonesia Masters 2024 mereka bisa memberikan penampilan terbaik," ujar ketua umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna di Jakarta, Senin (27/11/2023) siang WIB.
"Kami sudah ada tim dokter di sini yang secara khusus memantau dan memang pada beberapa turnamen yang mereka ikuti, beberapa atlet ada yang cedera," jelasnya.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadwal Padat
Indonesia Masters 2024 akan digelar di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada 23-28 Januari mendatang. Sebelum berlaga pada ajang level Super 500 itu, para pebulutangkis Indonesia akan menjalani jadwal yang padat.
Ada beberapa turnamen bergengsi yang harus diikuti oleh Jonatan Christie dan kawan-kawan. Kondisi fisik dan kesehatan mereka tentu penting untuk perlu diberi perhatian lebih.
"Ada beberapa turnamen yang akan mereka ikuti sebelum Indonesia Masters 2024. Akan ada World Tour Ffinals, lalu ada Malaysia Open, dan India Open," ujar Agung Firman Sampurna.
Mental
Selain memperhatikan aspek fisik, PP PBSI juga menegaskan pihaknya akan sangat memperhatikan aspek mental para pebulutangkis andalan Indonesia.
Agung Firman Sampurna menyebut PP PBSI sudah memiliki tim psikologi khusus. Mereka akan bertugas untuk menjaga level mentalitas para pebulutangkis kebanggaan Indonesia itu.
"Pemain di peringkat 10 besar dunia dari segi teknik dan stamina kurang lebih sama. Bedanya ada pada mental. Penguatan mental itu kami terus lakukan di PP PBSI," tegasnya.