Kisah Volunteer Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan: Momen Langka Terlibat Event Internasional

oleh Ana Dewi diperbarui 28 Nov 2023, 15:45 WIB
Volunteer Piala Dunia U-17 2023, Gilang Surya Pratama saat ditemui di Lapangan Banyuanyar, Kota Solo. (Bola.com/Ana Dewi)

Bola.com, Solo - Menjadi volunteer adalam sebuah event internasional tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Hal itu yang juga dirasakan oleh Gilang Surya Pratama, seorang volunteer yang bertugas di Piala Dunia U-17 2023.

Pria asal Klaten, Jawa  Tengah, itu ditempatkan sebagai volunteer di divisi media operation. Tugas utama Gilang adalah mengatur peliputan yang dilakukan jurnalis, baik saat sesi latihan maupun hari pertandingan.

Advertisement

Menurut Gilang, ini merupakan kesempatan langka yang belum tentu datang dalam beberapa tahun lagi.

"Kesempatan seperti ini enggak setiap hari ada. Apalagi event sebesar Piala Dunia. Saya ditempatkan di media operation saat turnamen ini, ya tugasnya mengoordinasikan media," ujar Gilang Surya Pratama kepada Bola.com.

2 dari 4 halaman

Berawal Mendaftar untuk Piala Dunia U-20

Hiruk pikuk media center Stadion GBT mulai menggeliat oleh Media Operations, wartawan, sampai volunteer menjelang upacara pembukaan Piala Dunia U-17 2023. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Gilang sebenarnya bekerja sebagai ghost writer di Jakarta. Awalnya, ia lebih dulu mendaftar sebagai volunteer untuk Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya digelar di Indonesia tetapi akhirnya batal dan dipindahkan ke Argentina.

"Dulu dapat info yang Piala Dunia U-20, saya sudah daftar dan dapat info diterima, tetapi kemudian batal," ujarnya.

"Kemudian kalau yang U-17 ini adalah untuk teman-teman yang sudah approve saat U-20, bisa lanjut ke U-17. Sementara rekrutmen relawan yang baru hanya dibuka, tetapi slotnya sedikit," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Suka dan Duka

Adinda Ramadhani, volunteer yang ditempatkan sebagai media operations Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Bola.com/Wahyu Pratama)

Perhelatan Piala Dunia U-17 2023 menjadi catatan sejarah baru bagi Indonesia. Sebab, untuk kali pertama Indonesia didapuk sebagai tuan rumah turnamen sepak bola internasional level FIFA.

Kini Piala Dunia U-17 sudah lebih dari dua pekan bergulir, sejak dimulai pada 10 November lalu. Banyak suka dan duka yang dilalui Gilang Surya Pratama selama bertugas di turnamen bergengsi kelompok usia tersebut.

"Yang pasti kalau sukanya bisa mendapatkan pengalaman, relasi, dan teman baru. Kalau duka, ya menurut saya pribadi soal pulangnya malam-malam kali ya. Media operation tugasnya membantu teman-teman wartawan, jadi ya sampai selesai mereka bekerja," ujarnya.

Selama mendampingi awak media di Piala Dunia U-17 2023, Gilang mengaku tidak menemui kendala. Menurutnya, para jurnalis bisa diajak bekerja sama dengan baik.

"Alhamdulillah teman-teman media bisa berkoordinasi dengan baik, karena mereka bisa bekerja sama dan taat peraturan. Ini sangat membantu kami dalam bertugas," lanjutnya.

 

4 dari 4 halaman

Pernah Bertugas di Olimpiade Tokyo

Pasangan Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii (kiri) merayakan kemenangan setelah pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dan Chen Qingchen dari China selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (AFP/Alexander Nemenov)

Sebelum Piala Dunia U-17 2023, Gilang beberapa kali menjadi relawan event olahraga level internasional. Beberapa di antaranya Asian Games 2018 hingga Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, yang dihelat pada 2021 lalu.

Gilang berada di arena yang sama ketika ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, meraih medali emas Olimpiade Tokyo.

Kala itu, Greysia/Apriyani sukses menyabet medali emas bagi Indonesia setelah mengalahkan wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo.

"Kalau saya bilang itu hoki banget. Pas momen itu, saya menyaksikan, tetapi harus muter sana sini, jadi tidak bisa fokus melihat euforianya," kenangnya.

"Saya ikut merinding saat itu. Walau tidak kenal, tetapi tahu sama-sama dari Indonesia, rasanya pasti bangga banget."

"Nah, kalau yang berkesan pas Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang karena itu untuk kali pertama jadi relawan dan waktu itu saya bertugas di Stadion Wibawa Mukti," pungkas pria berusia 29 tahun itu.