Bola.com, Kediri - Duel Persik Kediri kontra Dewa United FC pada pekan ke-21 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Brawijaya Kota Kediri lalu benar-benar jadi ajang dua pelatih adu taktik permainan.
Di babak pertama, taktik yang diterapkan Jan Olde Riekerink bikin Persik agak kewalahan menandingi permainan Dewa United FC. Buktinya, terhitung Alex Martins dkk. empat kali punya peluang emas yang, sayangnya, tak mampu dikonversi jadi gol.
"Kami menguasai pertandingan dan punya empat peluang. Tapi tak bisa cetak gol. Inilah yang sebut Dewa United FC tak beruntung," katanya.
Di babak kedua, pelatih Marcelo Rospide mengganti formasi dan cara bermain Persik Kediri. Pola 4-4-2 diganti menjadi 3-5-2 dengan memasang tiga bek yakni Al Hamra Hehanusa, Anderson do Nascimento, dan Rohit Chand.
Daya Serang Macan Putih
Dua bek sayap, Simen Lyngbo dan Yusuf Meilana ditarik keluar. Begitu pula Irfan Bachdim serta M. Supriadi. Sebagai gantinya, Nuri Fasya, Ze Valente, Jeam Kelly Sroyer, dan Bayu Otto dimasukkan.
Daya serang Macan Putih pun mulai ganas. Meski Ze Valente sebagai playmaker ulung, tapi Jan Olde Riekerink malah menyebut Bayu Otto yang membuat pertahanan Dewa United FC kelabakan.
"Permainan kami mulai sulit, setelah pemain nomor 6 dimasukkan. Dia lincah dan berani menusuk pertahanan. Ini membuat lini belakang kami harus konsentrasi penuh. Ini mempengaruhi alur bola ke depan," tutur Jan Riekerink.
Mobilitas Tinggi
Pemain nomor 6 yang dimaksud arsitek asal Belanda itu adalah Bayu Otto. Sebagai gelandang serang, pemain mungil ini memang punya mobilitas tinggi.
Pergerakan Bayu Otto membuat Renan Silva makin bebas bergerak dan lepas dari kawalan pemain The Tangsel Warriors. Tapi Jan Olde Riekerink bersyukur bisa membawa pulang satu poin dari Kediri.